Mohon tunggu...
novilia permatasari
novilia permatasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru swasta di sebuah Madrasah Aliyah di kota saya. Saya juga seorang Ibu yang memiliki hobi menulis, terutama novel fiksi dan juga cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Because You Are My Inspiration

5 Juni 2023   10:29 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku nggak mau.” Jawab Dea tertawa lebar.

“Alhamdulillah…” ucap Lusi dan Loli bersamaan dengan senyum mengembang.

“Aku nggak mungkin lah ninggalin kalian. Aku ntar temenan sama siapa?” Mereka bertiga pun berpelukan seperti tidak ingin terpisahkan.

Dea telah meyakinkan diri untuk mengungkapkan isi hatinya. Semua telah dia siapkan dengan baik. Hari ini hari kelulusan kelas 12, semua kelas 12 merayakannya. Dea berharap kebehagiaan Ibram akan lebih sempurna jika hari ini dirinya juga menyatakan cinta untuk Ibram.

“Hai De..” sapa Ibram sedikit terkejut saat Dea mendekatinya. Dari gerak gerik Dea, Ibram tahu jika Dea ingin mengatakan sesuatu. Laki-laki itu pun mengajak Dea keluar dari keramaian.

“Ada apa?” Tanya Ibram.

“Kak Ibram, aku ingin mengatakan sesuatu. Boleh?”

Ibram tersenyum, “katakan!”

Dea menghela napas panjang, dari kejauhan tampak Lusi dan Loli mengintai keduanya.

“Sejak menjadi siswa baru di sekolah ini, aku mulai memperhatikan Kak Ibram. Setiap hari aku berangkat pagi dan menunggu kedatangan Kak Ibram dari lantai atas. Lusi dan Loli bilang kalau aku tidak mungkin bersaing dengan cewek-cewek cantik yang selalu memujamu itu. Aku berusaha untuk mendapatkan perhatian kakak. Aku mulai membeli skincare, bedak, dan lainnya. Aku juga ikut ekskul teater agar bisa bertemu Kak Ibram. Tetapi jadwal latihan kita tidak pernah bersama.” Dea tersenyum mengingat hal bodoh itu.

“Lalu Loli mendapatkan ide gila. Dia memintaku menjadi juara kelas dari peringkat ke 20. Agar aku bisa berdiri di sebelah Kak Ibram saat pengumuman juara kelas. Ide yang gila. tetapi itu semua berhasil. Begitu seterusnya hingga sekarang. Aku ingin mengatakan terima kasih untukmu Kak. Kakak telah memberiku inspirasi, memberiku semangat untuk mendapatkan sesuatu yang awalnya mustahil. Terima kasih.” Dea mulai meneteskan air mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun