"Pergilah ke kamarmu Matias! Sudah cukup, kau membuatku hampir gila."
Tanpa sepatah kata, Matias beranjak dari hadapan mereka setelah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan sang ayah.
Keesokan harinya, semua orang di seantero negeri itu diributkan dengan adanya audit besar-besaran yang dilakukan oleh beberapa tim keuangan dari kerajaan, di bawah pimpinan tuan Ruddy. Asisten kepercayaan baginda raja itu, bekerja sigap memenuhi titah baginda rajanya.
Namun, di tengah keributan kabar tentang audit pajak, baginda raja membuat pengumuman yang terkesan mendadak serta sepihak. Dengan gagahnya beliau telah berdiri di podium pusat kantor pemerintahan, untuk kemudian memulai pengumumannya.
"Dengan berat hati, Saya.. Jacob Kenneth. Mengumumkan bahwa.. putraku Edmund Kenneth, akan kami kirim ke wilayah pengasingan. Sebagai sanksi atas perbuatan tercela yang telah dilakukannya, sehingga merugikan banyak pihak. Dan Saya juga mengumumkan bahwa... yang bersangkutan, Edmund Kenneth batal melakukan gelaran pernikahan yang telah direncanakannya tempo hari. Karena yang bersangkutan akan menjalani masa hukumannya di wilayah pengasingan hingga batas waktu yang belum ditentukan."
Jeda sesaat.
"Saya, atas nama keluarga besar kerajaan.. meminta maaf kepada seluruh pihak yang telah merasa dirugikan atas kasus penyelewengan pajak yang telah terjadi pada banyak instansi. Dan kami, pihak kerajaan akan terus menelusuri kasus serupa pada instansi-instansi lain yang belum terungkap."
***
"Ayahmu sudah memberitahumu, Martha? Tentang pengumuman dari baginda raja?"
"Hmm. Tentu, Daniel! Siapapun pasti terkejut mendengar hal itu. Pengasingan terhadap pangeran Edmund."
"Aku tidak menduga Matias dan Rodrigues melakukan penyelidikan terhadap kasus itu. Dan lebih tidak menduga lagi, bahwa pangeran Edmund terlibat di dalamnya."