"Ini Mas silahkan.. Maaf tadi aku ngga lihat ada kue ini di dalem." tanganku membukakan toplesnya dan memulai untuk lebih dulu mengambil kuenya agar dia tidak sungkan untuk mencobanya. "Ayo Mas, ambil.."
"Iya Mel, aku coba ya.." seraya dia mengambil kue putri salju itu dan melahapnya.
"Ini tanteku yang bikin, adiknya Mama. Enak kan?"
"Hmm.. Enak Mel.."
"Tanteku bikin kue sesuai pesanan aja. Tapi kadang kelebihan bikinnya, terus dibagiin ke sodara-sodaranya."
Henry mengangguk dan tersenyum mendengarkan aku bercerita soal kue putri salju yang dimakannya barusan. Aku langsung teringat untuk menanyakan tentang pekerjaannya.
"Oh iya ngomong-ngomong tempat kamu tuh kantor apa sih? Yang di pojok kan?"
"Iya yang cat biru. Kita konsultan keuangan, konsultan pajak, gitu lah.."
"Oh.. gitu.. Hehe"
Henry mengangguk dan melanjutkannya dengan pertanyaan untukku, "Kamu belajar bikin kopi di mana Mel? Kopi buatan kamu mantapp..." seraya mengacungkan salah satu jempolnya kepadaku.
"Aku ikut kursus dulu sebelum kerja di situ. Hehe. Ada sertifikat kelulusannya juga."