“Silakan.”
“Satu ... “
Aku merendahkan badan ku berharap agar larian dan loncatan ku makin kuat.
“Dua ... “
Posisi ku sudah mantap.
“Tiga!”
Aku berlari menembus meteor air ini. Berusaha membelahnya. Tak ada yang bisa menghentikanku.
Dan sampai di satu titik, titik pelompatan.
Aku akan melompat.
“Aduh!”
“Eh, Iyan. Kamu gapapa.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!