Mohon tunggu...
Noferdiansyah
Noferdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pengepul Mimpi

Suka bercerita dan menjelaskan sesuatu namun tidak dengan cara yang konvensional. Suka menulis cerpen, puisi, novel dan tulisan lainnya dengan Story-narrating styles, so you will finding The End in my things. Aku omnivora dalam hal hobi, jadi gausah tulis hobi ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petrikor

18 Februari 2023   21:45 Diperbarui: 19 Februari 2023   06:06 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menembaknya, tapi yang ku tembak ialah seorang polisi yang tentu mudah menghindarinya. Aku berusaha berdiri dan bersiap untuk tembakan kedua tapi sayangnya ...

Darrr

“Arghhhh.” Aku tertembak di bagian pundak. Pistol lepas dari genggamanku.

“Menyerahlah Aria Nasika.” Reva menodongkan pistolnya dengan posisi siaga.

Aku mengeluarkan pisau lipat dari sakuku dan berlari ke arahnya sambil berusaha menghunuskan pisau ini.

“Iyan, berhenti disana!!!”

Aku tetap berlari sekencang mungkin. Membelah hujan dan menebas tatapan kabur dari rintik air.

Reva ...

Bunuh aku.

Darrr

“Ahk ... “

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun