“Ayo Yan. Satu ... Dua ... “
Sebelum dia menyelesaikan perhitungannya itu, aku seketika melempar payung ku dan meloncat ke arahnya.
“Aduh.”
Dia terkena air becekan karena loncatanku.
“Yes. Akhirnya Iyan mandi hujan. Enak, kan?”
“Iya. Kayak lagi mandi.”
“Eh, lihat tuh!” Gadis kecil itu menunjuk ke sebuah genangan air.
“Ayo adu lompat. Siapa yang bisa lompat dari sini ke genangan itu, maka dia yang menang.” Berani sekali aku menantangnya. Mungkin karena dia perempuan, tapi dia lebih kuat dariku.
“Ayo!”
Tentu saja dia menerimanya.
“Aku dulu ya, Yan.”