***
Dua puluh hari yang lalu...
Hari itu kue sudah datang dan siap untuk ditancapkan lilin. Brown Latte juga sudah kusiapkan, dan sementara taruh dikulkas dulu. Supaya tidak ketahuan Kayla.
Kayla sudah datang dengan pakaian kerjanya. Ia cantik seperti biasanya, wajahnya dipulas dengan make up yang natural.
Rambutnya sedikit digelombangkan ujungnya, menambah daya tariknya.
Jordi belum datang juga, padahal ia janji jam 7 malam akan sampai di cafe.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30, Jordi masih belum ketahuan batang hidungnya.
"Aneh, kok dia belum datang ya?", tanya Kayla pada kami.
"Coba ditelpon deh, Kay", usul Awan yang diam-diam sudah menelepon Jordi, tapi tidak juga diangkat.
Jordi tidak pernah datang terlambat, andai terlambat pasti biasanya dia memberi kabar.
Kulihat Kayla beberapa kali meneleponnya, tapi sama sekali tidak ada sahutan.