Cemilan saja yang masih ada variasinya, tapi itu pun hanya dua, bakpao ayam panggang dan dorayaki isi tausa.
Tapi asal kalian tahu, usaha Jordi untuk membuatkan Brown Latte hanya sampai Kayla menerimanya menjadi kekasih.
Selebihnya, yaa, tinggal bilang ke Awan, "Bro, Brown Latte ya, dua!".
Memang pria, segut pas PDKT saja.
***
"Kak, tahu gak kenapa aku sama Jordi selalu pesen Brown Latte?", tanya Kayla sambil menatap kosong minuman yang berada dihadapannya.
"Karena awal lu deket sama dia gara-gara Brown Latte?", tebakku, menemaninya mengenang Jordi yang tidak akan pernah datang menemuinya lagi.
"Salah satunya. Minuman ini, satu-satunya minuman manis yang bisa aku minum, Kak. Selebihnya, kesukaan kami sangat berbeda. Aku sukanya gak terlalu manis, Jordi demen banget yang manis, sampai kadang bikin gigi aku ngilu", kenangnya sembari tersenyum getir.
Air mata menetes dari mata kanan Kayla.
Aku hanya diam, memberikan jeda dirinya mengenang Jordi. Tapi tangan kananku bergerak memberikan tepukan lembut  diatas tangannya sebagai bentuk support.
"Dia seneng banget tau, Kak, di cafe ini. Katanya nyaman, mau kerja enak, mau ngobrol enak, mau kencan juga enak", lanjut Kayla.