Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tempe Wudho Goreng Telanjang dan Sayur Gori

26 Agustus 2023   22:22 Diperbarui: 26 Agustus 2023   22:57 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masuk gubuk, langsung keatas ngecas hape dan menyalakan radio. 

Ganti pakaian dinas ku, terus tadarus sejenak tiga surah andalan ku. 

Turun bakar blarak alias daun kelapa pun potongan bambu kering. 

Ceret yang biasa aku bakar ku angkat ternyata kosong. 

Mungkin sihabiskan si Budi dan Repan kemarin malam buat masak mie. 

Bergegas aku ngangsu alias ngisi air di pancuran mata air. 

Sambil genen alias menghangatkan badan, sekalian merebus air. 

Badan suudah terasa hangat dan langsung aku bawa cangkul dan garpu, tak lupa pakai sarung tangan. 

Langsung hajar, cangkul-mencangkul tapi tidak menanam.

Terlebih dahulu aku garpu mencari urutan pipa paralon. 

Tanah yang sudah aku garpu, kemudian aku angkat dengan cangkul pelan-pelan, khawatirnya pipa paralon kecangkul. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun