Mohon tunggu...
Nada Taufik
Nada Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Seorang writer, producer film, stand up comedian, fotografer, mentor Ketofastosis, business woman yang bergerak dibidang Bags dan Fashion. Pernah bergerak dibidang tarik suara (singer), Host dan MC.

Selanjutnya

Tutup

Horor

His Spirit Still Alive Part 3

29 Mei 2023   21:34 Diperbarui: 30 Mei 2023   03:38 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Oh disitu!" aku menjawab dengan biasa

            "Baru ibu loh pasien pertama disini yang melahirkan lalu merokok." Security pun tertawa geli seperti meledek, tapi aku justru merasa kata-kata itu menjadi obrolan santai yang penuh dengan komedi.

            "Ya iyalah, mana ada ibu-ibu ajaib kayak aku ya pak? Baru melahirkan kemarin sudah bisa duduk santai merokok disini!" jawabku ikut meramaikan suasana. Tak lama tukang kopi sepeda pun ikut menimbrung percakapan kami.

            "Loh ibu baru melahirkan?" tanyanya tertawa melihatku

            "Ya pak, baru melahirkan 24 jam yang lalu persis maghrib seperti ini." Kataku tertawa kecil.

            "Sudah lama merokok bu?" tanya security

            "Sudah pak, dari masih SD kelas 4. Dulu sepupu aku liburan dirumahku, dia perokok dan seorang perempuan, aku melihatnya keren aja jadi ya suka ambil rokoknya saat itu. Sekarang malah kecanduan dan ga pernah berhenti."

            "Waduh, lama juga ya. Ini lahiran kedua bu?" tanyanya

            "Bukan pak, ini yang kelima. Dua sebelumnya meninggal, lahir anak perempuan tapi sekarang dirumah sama kakaknya. Yang ini laki-laki pertama pak."

            "Wah hebat ya, sudah lima kali melahirkan! Pantas ibu santai saja."

            "Di kampung juga seperti itu pak, santai saja setelah melahirkan. Hanya di kota saja yang ritual nya seperti diperhatikan sekali. Buat aku harusnya sekarang sudah boleh pulang, kan aku juga ga papa ya. Tapi aku mengikuti prosedur aja, biasalah biaya gratisan!" kataku dengan tertawa geli. Tak lama tukang kopi sepeda itu pun melihat kearah belakangku, dia seperti melihat keanehan yang ada disitu. Aku melihat rautnya berubah dari tertawa berubah jadi ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun