"Oh disitu!" aku menjawab dengan biasa
      "Baru ibu loh pasien pertama disini yang melahirkan lalu merokok." Security pun tertawa geli seperti meledek, tapi aku justru merasa kata-kata itu menjadi obrolan santai yang penuh dengan komedi.
      "Ya iyalah, mana ada ibu-ibu ajaib kayak aku ya pak? Baru melahirkan kemarin sudah bisa duduk santai merokok disini!" jawabku ikut meramaikan suasana. Tak lama tukang kopi sepeda pun ikut menimbrung percakapan kami.
      "Loh ibu baru melahirkan?" tanyanya tertawa melihatku
      "Ya pak, baru melahirkan 24 jam yang lalu persis maghrib seperti ini." Kataku tertawa kecil.
      "Sudah lama merokok bu?" tanya security
      "Sudah pak, dari masih SD kelas 4. Dulu sepupu aku liburan dirumahku, dia perokok dan seorang perempuan, aku melihatnya keren aja jadi ya suka ambil rokoknya saat itu. Sekarang malah kecanduan dan ga pernah berhenti."
      "Waduh, lama juga ya. Ini lahiran kedua bu?" tanyanya
      "Bukan pak, ini yang kelima. Dua sebelumnya meninggal, lahir anak perempuan tapi sekarang dirumah sama kakaknya. Yang ini laki-laki pertama pak."
      "Wah hebat ya, sudah lima kali melahirkan! Pantas ibu santai saja."
      "Di kampung juga seperti itu pak, santai saja setelah melahirkan. Hanya di kota saja yang ritual nya seperti diperhatikan sekali. Buat aku harusnya sekarang sudah boleh pulang, kan aku juga ga papa ya. Tapi aku mengikuti prosedur aja, biasalah biaya gratisan!" kataku dengan tertawa geli. Tak lama tukang kopi sepeda itu pun melihat kearah belakangku, dia seperti melihat keanehan yang ada disitu. Aku melihat rautnya berubah dari tertawa berubah jadi ketakutan.