Mohon tunggu...
Nada Taufik
Nada Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Seorang writer, producer film, stand up comedian, fotografer, mentor Ketofastosis, business woman yang bergerak dibidang Bags dan Fashion. Pernah bergerak dibidang tarik suara (singer), Host dan MC.

Selanjutnya

Tutup

Horor

His Spirit Still Alive Part 3

29 Mei 2023   21:34 Diperbarui: 30 Mei 2023   03:38 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Ya saya juga sendirian, sedang menunggu surat kematian. Ya begitulah hidup mbak, manusia pasti meninggal, dunia hanya sementara." Mendengar ucapan kakek tersebut, aku lalu melihat nenek yang duduk tak jauh dariku, "OH MY GOD!" apakah nenek ini sudah meninggal, pikirku. Pantas diam saja dari tadi, aku lalu menundukkan kepala.

            "Turut berduka cita ya pak, kenapa meninggalnya?" aku penasaran apa yang kulihat ini benar manusia atau memang ghoib yang ada disebelahku.

            "Tidak sakit, hanya sudah tua saja. Istriku sangat baik padaku, walaupun banyak kesalahan masa lalu yang saya perbuat tapi dia tetap setia mendampingiku sementara saya tidak." Katanya sedikit menunduk melihat kebawah. Aku melihat nenek itu berdiri lalu berjalan menuju kearahnya, aku tau nenek ini pasti sangat menyayanginya karena masih tetap ada disamping kakek itu walaupun sudah tidak bernyawa lagi.

            "Ya pak, sepertinya istrinya baik ya pak masih menemani bapak sampai sekarang." Jawabku polos, aku lupa bahwa nenek ini sudah tidak bernyawa berarti ghoib ini yang sedang berada tepat disamping kakek itu. Kakek itu menengok kearahku dengan respon yang sangat mengejutkan.

            "Dia sudah meninggal! Sekarang saya sendiri!" teriak kakek itu kearahku. Aku lupa bahwa orang yang berduka masih sensitif, jadi aku tersenyum kepadanya menyadari kesalahan kata yang kukeluarkan.

            "Ya maaf pak, saya turut berduka..." jawabanku terputus dengan teriakkan seorang karyawan puskesmas memanggil nama kakek tersebut, "Bapak Amin!" lalu kakek tersebut berdiri dan masuk kembali ke dalam puskesmas.

            "Dia jahat telah membunuhku!" tiba-tiba nenek itu menghampiriku dan duduk kembali disebelahku. Aku kaget dan bayiku tiba-tiba menangis. Aku sama sekali tidak mempunyai kekuatan untuk dapat melihat jelas ghoib sebelumnya, kejadian ini pertama kali bagiku. Aku melihatnya sambil menatap tajam pada nenek itu. Naluri seorang ibu akhirnya keluar untuk menjaga anakku yang masih menangis.

            "Diam kamu, kamu membangunkan anakku!" teriakku kepada nenek itu lalu aku berdiri dan berjalan masuk ke dalam ruangan puskesmas, ada sedikit keanehan karena ini baru pertama kali aku dapat benar-benar melihat sosok ghoib secara nyata dan mendengar omongannya. Aku menghela nafasku dan buru-buru kucari HP ku untuk menelfon anakku Billa, dia lebih mengerti hal ini jadi aku ingin dia datang kesini.

            Sesampainya di kamar perawatan, aku masih berdua dengan bayiku yang sudah mulai tenang, aku duduk di pinggir tempat tidur. Kulihat bayangan di depan jendelaku, aku tiba-tiba saja merinding, kejadian ini baru untukku, pengalaman yang aneh, ini pasti ada sesuatu yang tidak biasa. Aku menelfon Billa, lama tidak diangkat-angkat dengannya. Lalu aku sambungkan kembali ke nomornya, tidak juga dijawab. Aku mencoba untuk mengirimkan pesan singkat di whatsapp pribadinya, "Billa, tolong angkat telfon sekarang, penting!" tulisku dalam pesan tersebut. Aku kembali melihat bayangan di depan jendela kamar yang tidak jelas tersebut, aku lalu berdiri menghadap kearahnya dengan gemetar tapi kucoba untuk menenangkan diri dan membaca zikir dalam hati.

            "Apa maumu?" tanyaku pada bayangan yang masih tetap melihat kearahku. "Ayo bilang apa maumu, kenapa aku bisa melihatmu diluar sana sedangkan disini kau hanya sebuah bayangan?" tanyaku kepada bayangan tersebut, aku pikir aku sudah gila! Belum pernah sebelumnya aku mempunyai kekurangan seperti ini, sedangkan Billa sudah sering seperti ini jadi mungkin ini suatu permulaan yang aneh untukku. Aku menunggu jawaban yang tidak ada sama sekali, bayangan itu tetap menatap kearahku, aku tidak jelas melihatnya karena hanya seperti bayangan hitam dan tidak dapat kulihat wajahnya sama sekali. Aku masih tetap gemetar karena rasa takut, sementara aku harus memberanikan diri untuk bayiku.

Tiba-tiba saja whatsapp ku berbunyi dan mengagetkanku, "Astaghfirullah! HP sialan! Pakai hidup lagi" lalu aku mengambilnya dan membacanya. Ternyata balasan dari Billa yang belum bisa mengangkat telfon, dia harus menyuapi adiknya yang kecil yang kutinggal dirumah bersamanya. "Ah sial! Kenapa harus aku?" tanyaku pada diriku sendiri. Kenapa tiba-tiba aku bisa melihat dan mendengar sesuatu yang seharusnya tidak bisa kurasakan. Sudah kuduga puskesmas ini bersih, terlihat nyaman walaupun sebenarnya tetap saja tidak nyaman dengan keberadaan mahluk ghoib yang mengelilingiku. Tak lama aku mengambil anakku lagi dari tempat box tidurnya yang berada disebelah tempat tidurku dan keluar ke arah administrasi puskesmas. Aku merasa tidak nyaman di kamar ini, aku harus pulang sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun