Mohon tunggu...
Nada Taufik
Nada Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Seorang writer, producer film, stand up comedian, fotografer, mentor Ketofastosis, business woman yang bergerak dibidang Bags dan Fashion. Pernah bergerak dibidang tarik suara (singer), Host dan MC.

Selanjutnya

Tutup

Horor

His Spirit Still Alive Part 3

29 Mei 2023   21:34 Diperbarui: 30 Mei 2023   03:38 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Boleh ibu, silahkan! Kapan saja boleh menghubungi saya, pesan saya hanya satu! Jangan pernah meninggalkan sholat dan ibadah lainnya bu, karena itu yang melindungi ibu sampai sekarang." Ya benar sekali, kata-kata mbak itu lah yang aku lakukan walaupun kadang aku masih malas-malasan.

            "Terima kasih banyak ya mbak, aku mau istirahat dulu sebentar." Jawabku merebahkan tubuhku di kasur tempat tidur kamar yang baru kutinggalkan.

            "Eh ya mbak, maaf sebelumnya. Apakah ada ibu-ibu hamil besar meninggal dalam waktu dekat ini?" aku menanyakan apa yang tadi bertabrakan denganku.

            "Semalam waktu ibu melahirkan, ada seorang ibu tabrakan di jalan raya lalu dibawa kesini tapi sudah meninggal dalam perjalanan." Jawabannya membuatku sadar bahwa yang tadi kutabrak adalah ibu hamil yang baru mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat.

Malam Harinya

            Suamiku sudah datang menemaniku, karena kamar sempit akhirnya aku pamit berjalan diluar sebentar, sementara suamiku menggendong bayiku. Aku melihat puskesmas ini semakin sepi karena karyawan sudah banyak yang pulang dan digantikan karyawan shift malam yang lebih sedikit. Aku mendengar suara tertawa dari ruang bidan, tapi aku malas untuk menghampiri ruang tersebut dan menuju kearah teras puskesmas. Aku kembali duduk disitu dan memesan teh tawar dari tukang jualan kopi yang naik sepeda. Aku kembali duduk di teras tersebut sambil melihat mobil berlalu lalang, kebetulan puskesmas itu berada di jalan raya yang ramai dan disebelahnya banyak caf-caf yang baru buka malam hari. Musik dari dalam caf dapat kudengar jelas di teras puskesmas.

            Aku sedang melamun sambil menikmati lalu lalang mobil yang berjalan tepat di depan puskesmas, aku melihat security duduk dekat pintu pagar keluar dan sedang merokok. "Ah aku rindu rokok!" aku memutuskan untuk mendekatinya, aku meminta sebatang rokok lalu aku duduk disebelahnya.

            "Jangan sampai ketahuan dokter atau bidan ya pak!" kataku berbisik padanya.

            "Tenang aja bu, tadi suaminya juga merokok disini sama saya!" katanya tersenyum ramah.

            "Tinggal dimana pak?" tanyaku membuka percakapan bersamanya.

            "Saya tinggal disitu bu, dekat kuburan itu!" kebetulan tak jauh dari puskesmas tersebut ada sebuah pemakaman umum, kuburan. Dia bilang didekat situlah dia tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun