"Ibu bisa melihat juga ya?" tanyanya kepadaku yang masih terdiam bingung melihat kejadian tersebut.
      "Ya bisa melihat bayangan hitam menabrakmu, mbak" aku menjawab dengan polosnya dan tidak tau harus apa.
      "Tidak apa bu, biasa itu. Kalau mereka menampakkan wujudnya, biasanya energi mereka lebih tinggi dari yang lainnya. Itu biasa terjadi kalau jin yang menyerupai manusia tersebut sudah tinggi ilmunya. Jadi biasa ada yang hitam, ada yang putih, ada yang menyerupai manusia, ada juga binatang, ada juga sosok seram lainnya. Tergantung mereka mau menjadi siapa saat itu." Mbak itu menjelaskan apa yang baru saja terjadi padanya. Sedikit banyak aku mengerti soal ghoib, persis apa yang diberitahukannya. Hanya saja aku belum paham kenapa aku bisa melihat jelas sosok mereka, sedangkan sebelumnya selama puluhan tahun aku hanya bisa melihat bayangan hitam, putih ataupun cahaya. Aku masih belum paham apa yang sedang terjadi padaku selama ini.
      "Ya aku paham!" jawabku singkat melihat kearahnya. Mbak itu dengan raut wajah yang ceria dan seperti biasa saja. Mungkin dia sama seperti Billa, yang sudah terbiasa dengan hal itu didalam hidupnya, jadi tidak kebingungan seperti aku yang masih meraba-raba dalam hal tersebut. "Kamu seperti anakku, Billa! Dia dari kecil sudah dapat berkomunikasi dengan hal seperti itu, berbeda dengan aku yang hanya bisa merasakan dan melihat bayangan hitam saja." Jawabku kepadanya.
      "Ibu salah! Justru yang saya lihat energi ibu jauh lebih besar dari saya, hanya ibu tidak mau mempelajarinya saja." Katanya tersenyum menghadapku.
      "Tidak! Aku justru kalah dari anakku yang sudah dapat berkomunikasi dengan mahluk tersebut." Aku lantang menjawabnya
      "Ada 2 hal yang membuat manusia dapat bersentuhan dengan hal tersebut, semua hal ghoib itu ada di dunia ini, ada yang dapat merasakan dan ada juga yang tidak. Tapi jika kita mendalaminya, jauh dibawah alam sadar kita, kita bisa merasakan kehadiran mereka. Pertanyaannya apakah kita membuka sisi aura alam sadar kita, membuka batin kita atau tidak. Semua bentuk tidak sama seperti apa yang saya lihat, ibu lihat bahkan anak ibu lihat, semua berbeda tergantung dari jin tersebut mau seperti apa menunjukkannya. Jadi bukan ibu tidak bisa lihat jelas sebelumnya, tapi ibu tidak mau membuka batin ibu sendiri untuk melihat dan mengetahui mereka. Bisa jadi selama ini ibu sering melihat mereka dijalan, tapi mungkin karena tidak menyadari, ibu berpikir itu hanya manusia biasa." Mendengar kata-kata mbak tersebut membuat aku mengingat banyak hal yang pernah terjadi, mungkin kata-katanya benar dan mungkin juga tidak. Aku tidak seperti itu, tapi memang iya sedikit. Aku sering melihat hal aneh yang terjadi tapi tidak pernah kulihat jelas, apakah ini nyata atau ghoib. Aku terlebih sering menghindari hal-hal semacam itu, ada kemungkinan aku juga penakut jadi tak semua hal aneh kupelajari.
      "Contohnya bu, saya yakin ibu sering mimpi kan? Ada mimpi yang memang petunjuk ada juga mimpi yang memang menyesatkan! Mimpi seperti jalan cerita itu sudah kemampuan yang paling tinggi dari ilmu kebatinan bu. Contohnya ibu bermimpi malam ini, ibu bisa menghafal semua isi mimpi tersebut dan menceritakannya pada orang lain, itu sudah tinggi ilmu kebatinannya, tidak semua manusia dapat menggali sejauh itu. Tapi itu yang saya lihat, ibu bisa jauh seperti itu. Saya melihat energi dan aura yang baik di keliling ibu, sepertinya ibu akan menghadapi masalah besar. Tapi hati-hati bu, dengan besarnya aura energi yang ibu miliki, banyak ghoib dan manusia yang tidak menyukainya. Ibu bisa dapat banyak serangan yang tidak baik kedepannya." Mbak itu seperti memperingatkan akan terjadi sesuatu dan itu pun sudah aku rasakan jauh sebelum dia cerita. Aku tidak tau apa yang akan kuhadapi, untukku berdoa, beribadah, sholat dan zikir dan meminta bantuan Tuhan adalah hal yang utama yang sering menjadi pertolongan pertamaku.
      "Ya kalau itu aku mengerti sekali mbak, tapi ada hal yang membuat aku masih bertanya-tanya. Energi dan jin apakah sama?" terdengar pertanyaanku sangat tolol tapi aku harus menanyakan hal itu padanya, mungkin dia akan lebih mengerti hal tersebut.
      "Energi itu di miliki banyak mahluk. Manusia, ghoib, tumbuhan, alam, semua memiliki energi. Energi itu ada yang positif dan negatif, tergantung yang memiliki energi tersebut, dia ingin itu keluar positif atau negatif, semua itu dari kalbu dan batin yang dimiliki. Contohnya saja, manusia. Manusia ada yang baik dan ada yang tidak baik, maka energi yang akan keluar dari dirinya persis sama seperti kalbu dan batin didalamnya. Jika terlihat buruk, tapi batin dan kalbunya baik, maka energi yang dihasilnya adalah energi positif. Tidak bisa kita melihat energi itu positif atau negatif hanya dari penampilan seseorang, tapi dari sifat aura kalbu dan isi hatinya. Contohnya seperti itu yang saya tau, kebetulan saya lulusan pesantren bu." Jawabannya membuatku tenang, ya aku sudah melihat ada bayangan pondok pesantren ketika bertemu awal dengannya tapi tidak ku perdulikan. Mungkin mbak ini benar, aku mungkin memang tercipta lebih sensitif hanya saja aku tidak memperdulikannya.
      "Mbak, boleh aku minta nomor mbak? Siapa tau suatu saat aku butuh menghubungimu." Tanyaku memberikan HP ditanganku.