4. Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari melalui produk atau kinerja.
Â
Menurut Rideout dalam Yatim Riyanto (2011: 287), karakteristik esensial dari pembelajaran berbasis masalah meliputi:
1. Penyusunan kurikulum berdasarkan masalah yang relevan dengan hasil akhir pembelajaran yang diharapkan, bukan berdasarkan topik atau bidang ilmu.
2. Menciptakan kondisi yang mendukung kerja kelompok atau belajar mandiri serta kolaboratif dengan menggunakan pemikiran kritis dan membangun semangat untuk belajar sepanjang hidup.
Sovoie dan Hughes (dalam Made Warna, 2013: 91-92) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa ciri khas, antara lain:
1. Pembelajaran dimulai dengan sebuah permasalahan.
2. Permasalahan yang diberikan harus relevan dengan kehidupan nyata siswa.
3. Organisasi pembelajaran berpusat pada permasalahan daripada pada disiplin ilmu.
4. Memberikan tanggung jawab besar kepada siswa untuk aktif membentuk dan mengelola proses belajar mereka sendiri.
5. Menggunakan kelompok kecil dalam proses pembelajaran.