Mohon tunggu...
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi Mohon Tunggu... lainnya -

Saya manusia biasa yang makan dan minum...bisa lapar dan haus..yang bisa senyum dan sakit...bisa gembira dan luka hati...bisa tertawa dan meneteskan air mata...seperti teman-teman semua...saya manusia...\r\nTapi hamba ini berdo'a..jika hamba mati..darah hamba mengalir di bumi dan menulis kalimat الله\r\n\r\nwww.suaramuhibbuddin.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Download Gratis Book Report "Filsafat Ilmu Dalam Pendidikan Tinggi"

17 Oktober 2011   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:51 14355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sedangkan cara kerja filsafat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Periode masa Yunani Purba

  2. Periode alam lingkungan Yahudi, Kristen, dan Islam sampai masa Skolastik

  3. Periode masa modern, yaitu tidak mempedulikan teologi berdasarkan iman, pembelokan ke arah subyek pengetahuan

Filsafat periode modern dapat dibedakan pada lima tahap sebagai berikut :

  1. Tahap pertama, Periode Descrates, Spinoza, dan Pascal. Pemahaman adanya kepastian "aku sadar maka aku ada".

  2. Tahap kedua berlangsung sama dengan tahap awal. Masa jayanya aliran rasionalisme dan empirisme. Muncul Descrates, Hobbes, John Locke, Berkley, dan David Home

  3. Tahap ketiga, pada abad ke-9 s.d 13 M. Muncul filsuf muslim, Al-Khindi (806-873 M), Al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina (980-1037 M), dan sebagainya. Juga hadir Immanuel Kant yang berpendapat bahwa obyek pengetahuan pada dirinya sendiri ada, tetapi tidak dapat dikenal. Yang dikenal hanya pada diri subyek, sehingga muncul Idealisme-Hegelisme.

  4. Tahap keempat dikenal Marks, Hussel. Tahap ini pada umumnya tidak peduli pada mantra agama. Aliran ini meneguhkan kebebasan manusia secara berdaulat.

  5. Tahap kelima ditandai dengan neo-positivisme dan strukturalisme. Neo-positivisme mencita-citakan perpaduan antara ilmu empiris dengan ilmu pasti. Strukturalisme diterapkan pada ilmu kemanusiaan lainnya.

Pada bab ini juga dipaparkan tentang sejarah periode perkembangan filsafat ilmu sebagai berikut :

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun