Mohon tunggu...
reeh_haan
reeh_haan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MahaSigma

Yang pintar akan semakin pintar, yang bodoh akan semakin bodoh

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kecerdasan Buatan Diklaim Membuat Manusia Semakin Bodoh: Cara untuk Tetap Cerdas dan Meningkatkan Kecerdasan Anda

8 Januari 2025   10:43 Diperbarui: 8 Januari 2025   10:35 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dalam konteks ini, saya sering dianggap sombong dan malas, tetapi saya tidak terlalu peduli. Namun, kekhawatiran muncul ketika siswa diwajibkan mengumpulkan catatan selama satu semester untuk dinilai. Meskipun awalnya saya tidak peduli, saya khawatir jika nilai saya terancam dan berpengaruh pada peluang masuk universitas pilihan.

Saya tidak mengatakan bahwa mencatat itu membuat seseorang menjadi bodoh, atau bahwa siswa harus berhenti mencatat. Jika mencatat membantu kalian memahami materi, maka lanjutkan. Bagi saya, mencatat justru membuat saya tertinggal dalam memahami pelajaran. Meskipun begitu, setiap orang memiliki preferensi belajar yang berbeda. Pilihlah cara belajar yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan kalian masing-masing.

3. Pacaran

Beberapa lingkungan pertemanan dapat menurunkan kepercayaan diri dan menghambat kemampuan berpikir bebas seseorang. Namun, ini bukan berarti saya menganjurkan untuk tidak memiliki teman atau untuk memilih-milih teman. Sampai saat ini, saya tidak memiliki teman yang selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan saya, karena ketergantungan seperti ini bisa berdampak negatif, mirip seperti hubungan asmara yang tidak sehat.

Sekitar tiga bulan lalu, saya melihat sebuah konten di Instagram yang menampilkan seorang mahasiswa --- sebut saja Fulan --- yang sedang makan makanan murah menggunakan uang saku dari orang tuanya. Video itu direkam oleh temannya --- sebut saja Fulano --- yang merasa prihatin terhadap Fulan karena terjebak dalam hubungan asmara. Dalam video tersebut, Fulan terlihat makan dengan tas belanjaan mewah di sebelahnya. Fulano menasihati Fulan, "Bro, orang tua lu kasih duit buat kuliah, bukan buat pacar lu."

Secara tersirat, Fulano menyampaikan bahwa hubungan asmara Fulan sudah tidak lagi sehat. Seharusnya, uang yang diberikan orang tuanya digunakan untuk kebutuhan hidup, seperti makan, laundry, dan transportasi. Namun, Fulan tampaknya tidak ingin berdebat atau berpikir panjang. Ia hanya berkata, "Ya, namanya juga cinta. Kalau cewek senang, cowok juga ikut senang."

Di sini, terlihat bahwa perasaan cinta Fulan mengalahkan akal sehat dan kemampuannya dalam membuat keputusan. Secara perlahan, kemampuan berpikir kritis terkikis, terutama dalam konteks percintaan.

Kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis juga sangat bergantung pada kesehatan mental seseorang. Semakin sehat mental seseorang, semakin tinggi pula kemampuannya untuk berpikir jernih dan percaya diri.

Beberapa pekan lalu, saya kembali menemukan konten di Instagram yang menunjukkan pidato seorang pembina upacara di sekolah. Dalam pidatonya, pembina tersebut menyatakan bahwa orang yang terlibat dalam hubungan asmara cenderung memiliki tekanan mental yang lebih tinggi. Video ini cukup viral, jadi Anda bisa mencarinya sendiri. Namun, di sini saya ingin membuktikan pernyataan tersebut.

Orang yang sedang menjalani hubungan asmara biasanya lebih suka mendengarkan lagu-lagu bertema cinta, terutama yang bernuansa galau. Meskipun terdengar sepele, lagu-lagu seperti ini bisa memicu rasa cemas dan curiga terhadap pasangan. Pikiran-pikiran negatif mulai muncul, seperti kekhawatiran bahwa pasangan memiliki hubungan dengan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan rasa posesif, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk dalam berpikir dan membangun kepercayaan diri.

Situasi ini bisa semakin buruk jika terjadi dalam hubungan jarak jauh. Saya sering melihat mahasiswa baru yang menjalin hubungan sejak SMA dan berusaha mempertahankan hubungan tersebut meskipun kuliah di tempat yang berbeda. Ketika hubungan jarak jauh ini dipenuhi rasa curiga dan prasangka, hubungan yang seharusnya membangun malah menjadi beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun