Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matinya Seekor Tikus

15 September 2023   07:30 Diperbarui: 20 September 2023   07:46 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, betul juga." Walau sakit hati, Poltak mengakui kecerdasan Berta.

Pagi itu juga Poltak bergegas ke pasar belakang kampung.  Pulangnya, dia menenteng sepapan lem tikus dan satu ons teri Medan. 

Bara dendam di hati Poltak membuat malam serasa telat tiba. Dia ingin segera membuat perhitungan terakhir. Tak ada kata gagal lagi.

Ini soal harga diri.

***

Malam sudah tiba. Lem tikus sudah terpasang. Umpan teri Medan goreng dan roti tawar sudah tersaji. Platingnya menggiurkan. Colour, texture, dan flavour sempurna.

"Hanya tikus dungu yang menolak makanan selezat ini!" Poltak setengah berteriak saat menyiapkan umpan itu.

"Dungu? Aku dungu katamu?" Tikus jantan itu meradang di atas plafon dapur. Untuk pertama kalinya ada yang mengatainya dungu. 

Laki atau jantan selalu tersinggung dibilang dungu. Kendati faktanya begitu.

"Memangnya aku presiden?" Tikus itu bersungut-sungut. Di siaran televisi dia pernah mendengar seseorang mengatai presidennya dungu. 

Tepat tengah malam, setelah membuat kegaduhan di atas plafon, tikus itu turun ke taman belakang. Hendak dibuktikannya, dia tak sedungu yang dipikirkan Poltak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun