Pm: oh belum.. baru.. katanya juga masih kontrak..
Pm: kamu pengurus?!
P: rencananya.. masih cari rekomendasi..
Pm: kamu suka politik?
P: berharap pada politik
Pm: oh jadi politik itu obat yang manjur ya?
P: paling tidak, faktanya ya.. negara maju yang makmur ekonominya.. karena politiknya   juga maju..
Pm: itu pandanganmu.. kau masih bau kencur.. tak tahu apa itu politik..Â
Sontak wajah Parto berubah.. tapi gerakan penjual mie itu yang mengibas-ngibaskan plastik lalu memasukkan isi mie bungkus itu, sejumput sayuran, telur.. membuatnya tidak terlalu berusaha menerjemahkan perasaannya melalui tatapan si penjual mie.. begitu pula penjual mie itu terlalu sigap.. lihai dan unik melaksanakan tugasnya.. semua rasa seperti menguap..Â
Ketika kedua tangannya dijenjangkannya di hadapan Parto setelah beres dan menutup kembali panci tempat rebusan plastik itu, penjual mie itu mulai menatap wajah Parto, sesekali tangan kirinya membetulkan letak tempat saus, kecap, dan merica di dekat Parto duduk. Kembali penjual mie itu menjenjangkan kedua tangannya.. lurus..
Pm: oya menurutmu.. apalah politik itu.. apa yang terpenting dalam politik itu..