Mohon tunggu...
Cerpen

Seharian, Penjual Cilok, dan Cita-cita Basi

26 November 2018   20:05 Diperbarui: 26 November 2018   23:13 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

P: argghhh..

P: kok jadi perfeksionis sekali kau Rif.. ayolah.. lihat berimbang.. nilai objektif..

A: hihihiii.. capek kau kan?! Ya sudah aku ada solusi..

P: ini dia..

P: akupunyasaudara.. dia pengurus partai.. jabatannya dah lumayan.. yang penting kau masuk partai dulu kan?! Datangilah dia.. ini nomornya..

Parto pun menjadi pengurus partai. Parto menikmati yang dikerjakannya. Banyak kegiatan yang dilakukannya di partai.. sampai suatu waktu Nita.. mentornya.. memanggilnya..

Nita (N): jadi bagaimana kegiatan yang kemarin? Lancar? Outcome dan rencana tindak lanjutnya apa?

Sebenarnya tak ada yang aneh selain cara Nita bertutur.. seperti ada sesuatu di belakang bunyi suaranya yang bersembunyi.. entah apa.. tapi bagi parto memadukannya dengan bahasa tubuh dan roman muka Nita ketika di hadapannya, seperti menunggu sesuatu yang pasti tak mengenakkan.. entah apa itu.. 

Parto (P): Hmmm.. alhamdulillah.. lancar Nit.. luar biasa antusiasnya para peserta pelatihan..  kau tahu.. waktu kita eksplorasi bagaimana seorang kader partai sebaiknya  mengambil gambar diri.. banyak peserta yang tersadarkan.. rupanya mereka belum cukup natural dan berposisi sekutub dengan orang-orang yang  diharapkannya menjadi pengikut misi partainya atau visinya sebagai yang juga leader.. menarik.. banyak yang tercerahkan..

N: bagus itu..

P: suka orang tu teknik pelatihan yang diterapkan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun