Mohon tunggu...
moch iqbal
moch iqbal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya Moch Iqbal Maulana sedang menempuh pendidikan di Universitas Garut Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Komunikasi

6 September 2024   13:46 Diperbarui: 6 September 2024   13:46 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam surat Al A'raf ayat 22-23 yang artinya Allah berfirman, "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu; Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" "Ya Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."

Lalu keduanya (Adam dan Hawa) mengatakan bahwa:

"Keduanya berkata: "ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi" (QS Al-Araf 7:23).

Ayat ini menjadi ayat yang sering dibaca umat Islam saat berdoa kepada Allah. Pesan dari komunikasi Nabi Adam ini dapat kita maknai dengan, bahwa jika kita berbuat salah dan dosa maka kita harus mengakui kesalahan dan dosa itu. Baru selanjutnya kita memohon ampunan agar tidak menjadi orang yang merugi sekaligus memohon kasih sayang Allah.

Ciri orang baik memang biasanya mengaku salah dan memohon ampunan. Ia merasa bahwa bisa saja apa yang dilakukannya benar, dalam pandangan dirinya. Sementara itu, belum tentu dalam pandangan Allah. Maka, sudah sepatutnya kita sebagai manusia selalu merasa salah dan berdosa di hadapan Allah sehingga kita banyak meminta ampunan dari Allah. Sebab Allah sangat suka dengan hal yang demikian.

Mari kita bandingkan dengan pesan komunikasi dari iblis yang terekam dalam Al-Quran. Allah berfirman:

"Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah" (QS Al-Araf 7:12).

Lalu ayat berikutnya adalah, Allah mengatakan:

"Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina" (QS Al-Araf 7:13).

Pesan dari komunikasi iblis di atas, bisa kita maknai bahwa, iblis memang membangkang terhadap perintah Allah dengan tidak mau bersujud pada Adam. Ini yang pertama. Yang kedua, iblis merasa lebih baik dan lebih keren dari pada Adam. Dan ketiga, Allah tidak suka terhadap kesombongan hamba-hambaNya dan menjadikannya hamba itu hina. Dengan demikian inilah perbedaan Nabi Adam dan iblis. Nabi Adam dengan kesalahan yang dilakukannya, ia mengaku bersalah lalu memohon ampunan dan rahmat Allah. Sementara iblis dengan kesalahan yang dilakukannya, ia merasa lebih baik dari Adam dan juga menyombongkan diri.

Pesan yang penting kita pelajari dari komunikasi Nabi Adam dan iblis adalah tentang respons atas kesalahan. Bagaimana pun sebagai manusia kita adalah tempat salah dan lupa. Dan yang terpenting setelah berbuat salah adalah bagaimana kita meresponsnya. Apakah kita mengakui kesalahan itu dan memohon ampunan dari Allah, atau kita merasa tidak bersalah dan merasa diri lebih baik. Maka kita patut hati-hati dengan respons dalam diri kita saat menanggapi apa yang telah kita lakukan. Walaupun sepertinya kita tidak merasa bersalah, namun di hadapan Allah, seyogianya kita mengaku salah dan dosa. Sebab kita kerap kali luput tentang apakah yang kita lakukan sudah sesuai dengan ajaran Allah atau belum.

  • Komunikasi Permintaan Maaf Nabi Adam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun