Mohon tunggu...
moch iqbal
moch iqbal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya Moch Iqbal Maulana sedang menempuh pendidikan di Universitas Garut Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Komunikasi

6 September 2024   13:46 Diperbarui: 6 September 2024   13:46 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemudian dilanjutkan dalam ayat ke 33 nya:

"Allah berfirman : "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah dibertahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan" (QS. Al-Baqarah: 33).

Allah telah lebih dulu mengabarkan pada malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!" Tuhan berfirman, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui," (QS Al Baqarah: 30)

Telah kita ketahui, bahwa manusia tercipta dari seripati tanah. Sebagaimana dalam surah As-Sajadah ayat 6-9 yang artinya, "Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian menyempurnakan dan meniupkan ke dalam roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi kamu sedikit sekali beryukur."

Kemudian dalam Q.S Al-Hijr ayat 26:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) darui lumpur hitam yang diberi bentuk" (Q.S Al-Hijr: 26).

Namun tentang bagaimana proses penciptaan Nabi Adam secara khusus dan rinci, ayat-ayat tentang itu merupakan ayat yang tergolong Mustasyabihat, lawan dari Muhkam (jelas). Artinya masih samar dan membutuhkan penafsiran menggunakan ayat lain atau penjelasan dari hadits. Manusia boleh mencari tahu untuk tambahan pengetahuan, namun tak bisa mengambil kesimpulan yang jelas.

Setelah menciptakan Nabi Adam, Allah kemudian memerintahkan malaikat dan iblis bersujud padanya. Semua malaikat menuruti perintah Allah subhanawata'ala dan bersujud kepada Nabi Adam, namun iblis menolak melakukan hal tersebut. Iblis merasa dirinya lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya karena diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam diciptakan dari tanah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Baqarah ayat 34, "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." Kesombongan iblis pun membuat Allah murka. Iblis yang durhaka pada perintah Allah pun dikeluarkan dari surga. Namun mereka telah bersumpah untuk mengoda Nabi Adam dan seluruh keturunannya agar berbuat keburukan.

  • Pesan Komunikasi Nabi Adam Dan Iblis

Meski tinggal di surga, namun Nabi Adam merasa kesepian. Karena itulah, Allah juga menciptakan pasangan untuk Nabi Adam yakni Hawa. Baik Nabi Adam dan Hawa diperbolehkan Allah untuk menikmati apa saja di surga, namun mereka dilarang memakan buah khuldi. Allah berfirman:

"Wahai Adam! Tinggalah engkau dan istrimu di surga ini. Dan makanlah makanan-makanan yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu mendekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim" (Q.S Al-Baqarah : 35).

Celah inilah yang digunakan iblis untuk menghasut Adam dan Hawa. Menurut tafsir Ibn al-Katsir, Nabi Adam pada awalnya menolak bujukan iblis. Namun karena rasa penasaran dan keinginan Hawa yang kuat, Nabi Adam pun memakan buah terlarang itu. Mengetahui telah melakukan kesalahan, Adam dan Hawa segera bertaubat dan meminta ampun pada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun