Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saat Malam Memunculkan Purnama

22 Juli 2015   05:48 Diperbarui: 22 Juli 2015   05:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka masih belum percaya.  Bahkan mereka menjeritkan hati, memohon pada Tuhan agar segala yang didengar hanyalah sebuah mimpi.

“Bukannya kamu pulang duluan mau tidur?  Kamu ngimpi kaliiiii....” kata Sasa lagi.

“Kemarin memang aku mau pulang duluan, tapi sampai di pos satpam, aku dipanggil Pak Joko.”

“Terus.”

“Terus dia minta maaf pada kalian.  Terus dia sampaikan kalau acara Pentas Seni ini harus dibatalkan,” jelas Sabrina dengan suara yang lirih.

“Dibatalkan atau ditunda?”  Iksan mencoba mencari harapan.

“Dibatalkan. Be-a-te-a-el. Titik.”

Semua diam.  Semua terbungkam.  Bahkan telisik angin sepoy pun terasa begitu jelas di telinga mereka.  Sedangkan hati. Berdebam penuh dentuman.  Bagai ada petir menggelegar di siang robek.  Seperti kejatuhan durian runtuh.  Menyakitkan.  Semua diam karena tak tahu apa yang harus dilakukan.  Betul-betul sebuah kejutan di awal Maret.  Sebuah Maret mop.

“Kalau begitu, rapat hari ini dibubarkan!” kata Iksan menahan marah.  Segalanya tampak menjadi sia-sia.  Kebahagiaan yang baru saja diraih, melayang entah ke mana.

“Bagaimana dengan kertas-kertas ini?” tanya Trisa.

“Bakar!” kata Iksan sambil melangkah hendak pulang.  Tak perlu lama-lama untuk terus merasakan kecewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun