Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saat Malam Memunculkan Purnama

22 Juli 2015   05:48 Diperbarui: 22 Juli 2015   05:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ke kamar mandi,” jawab Iksan sambil tersenyum.

“Benar, kamu belum percaya?”

“Sudah.  Tapi baru agak percaya.  Belum seratus persen,” jawab Iksan.

“Sekarang kakak lagi bahagia.   Kakak punya coklat.  Kamu mau?  Nih,  biar kamu juga bahagia,” kata kakak sambil menyodorkan sebungkus coklat yang baru diambil dari kulkas. Yang sudah pasti Iksan sambut dengan penuh suka cita.

Aku pun percaya sekali sejak saat itu.  Percaya jika kebahagiaan akan menular. Juga kebingungan.  Mungkin juga kesedihan.

Saat ini, Iksan sedang senang.  Senang sekali.  Dan Iksan teringat kata-kata kakak.  Walaupun Iksan pernah merasa paling senang saat Ayahnya pulang kerja dengan membawa sepeda baru untuknya, tapi peristiwa masa kecil yang tak pernah Iksan lupakan itu sekarang tak ada apa-apanya.  Ya, Iksan senang karena segala persiapan untuk acara Pentas Seni sudah hampir final.  Iksan juga melihat, semua temannya juga ikut senang.  Tak ada wajah tanpa hiasan senyum hari ini. 

Hanya Linda saja yang dari pagi sampai kini masih cemberut.  Mukanya dilipat-lipat.  Itu juga gara-gara sakit gigi.  Sakit gigi Linda kambuh karena kemarin dia lupa diri saat melihat Rino membawa cokelat.  Selain Linda, semua memamerkan senyum dikulum.

“Alhamdulillah,” sebuah kata yang sudah lama tak hinggap di mulut Iksan.

“Pasti akan spektakuler,” kata Budi.

“Apa itu spekuler?”  tanya Maria.

“Spektakuler.  Masa tak tahu?” ledek Budi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun