Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Setelah Peristiwa Itu

9 Juli 2015   05:58 Diperbarui: 9 Juli 2015   05:58 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alif. Kelas delapan dua.  Kalau ada yang buli kamu, bilang aja la;au kamu itu masih saudara saya," katanya.

Kami pun turun di depan sekolah.  Sekolah sudah ramai.  Sudah banyak anak yang datang. 

***

Sevi, adik Hamda juga dipindah ke SD Negeri.  Tujuannya hanya satu.  Tak ada lagi uang untuk biaya sekolah di sekolah swasta yang memang mahal.

Bunda.  Kadang menangis sendiri.  Di tengah malam.  Sepi.  Hamda tahu itu.  Maka ada kepikiran oleh Hamda untuk bisa membantu bundanya.

Hamda bukan anak cengeng.  Hamda bukan seorang anak manja.  Hamda harus bisa berusaha.  Hamda pun berpikir bagaimana membantu bundanya.

"Berjualan.  Tapi apa ya?"

Hamda ingat Alif.  Tadi siang Alif terkesan dengan Pin gambar bola.  Apalagi sekarang sedang ada Euro 2012.  Alif minta satu.  Kenapa Hamda tidak jualan pin bintang-bintang bola yang sekarang sedang berlaga di Polandia dan Ukrainia?

"Besok aku pesan sama Tante Fatimah," kata Hamda dalam hati.  Hamda ingat sama Tante Fatimah.  Adik Bundanya yang berjualan permainan anak di Pondok Gede.  Pasti Tante Fatimah punya banyak.

Betul.

Saat Hamda membawa Pin pesebakbola seperti Ronaldo, Roony, Van Persee, pin itu langsung ludes.  Bahkan beberapa anak yang tak kebagian langsung memesannya.  Ada juga yang memesan poster.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun