Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Setelah Peristiwa Itu

9 Juli 2015   05:58 Diperbarui: 9 Juli 2015   05:58 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunda hanya diam.  Hanya saja, dari matanya terbayang mendung yang membayang.  Mendung yang sedikit lagi akan mengalirkan mutiara-mutiara bening.

Baru kali ini.  Ya, baru kali ini Hamda melihat bulir-bulir itu mengalir di pipi Bunda.  Pasti Bunda sedang sedih. 

“Bunda, Hamda pindah ke sekolah negeri saja, Bun.  Kalau di sekolah negeri kan tak perlu membayar.  Paling-paling hanya untuk ongkos angkot,” usul Hamda.

Bunda masih diam.

“Sevi juga pindah ke SD negeri saja, Bunda,” kata Sevi.

Bunda hanya merangkul mereka berdua.

***

Padi sekali Hamda sudah salat subuh.  Minum susu yang sudah dibuatkan oleh Bundanya.  Berjalan kaki menuju jalan raya untuk naik angkot.  Hamda tak lagi naik ojek.  Terlalu mahal.  Kasihan Bunda.

"Anak baru, ya?" tanya seorang anak yang memakai seragam sama dengan Hamda.

"Iya," jawab Hamda singkat.

"Pindahan?" tanyanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun