Mohon tunggu...
miyaa dewayani
miyaa dewayani Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang penulis amatiran yang memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Batas [Part 1]

9 November 2013   11:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Rahang laki-laki asing itu mengeras. Tak setuju dengan tindakan cerobohku.

"Drew?" tanyaku. Aku takut terjadi sesuatu padanya, mengingat apa yang dilakukan oleh wanita jahat bertubuh besar itu.

Tatapan laki-laki itu mencair oleh kelembutan, ia tersenyum hangat.

"Adikmu yang lucu itu sedang keluar untuk membeli ice cream dengan sepupuku, Paul."

Aku menatapnya bingung. Aku masih linglung.

"Paul itu dokter di sini. Dia yang sudah merawatmu dan adikmu, setelah aku menemukan kalian di depan sebuah toko, si sekitar daerah pemukiman kumuh di Trenton," jelasnya.

Aku masih diam.

"Sekarang beristirahatlah," ucapnya sembari hendak membaringkanku dengan lembut.

Aku teringat bahwa kandung kemihku telah penuh, dan aku ingin ke toilet.

"Apa?" tanyanya melihat keraguanku.

"Aku pikir aku harus ke toilet," jawabku gugup. Aku menunduk malu. "Aku ingin buang air kecil," tambahku. Suaraku terdengar sangat pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun