Mohon tunggu...
miyaa dewayani
miyaa dewayani Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang penulis amatiran yang memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Batas [Part 1]

9 November 2013   11:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dia tertawa, aku pikir itu bukan tawa mengejek tapi tawa lega.

"Kamu dipasangi katater," dia memberitahu.

Kateter? Apa itu? Aku mengerutkan dahi dan menatap mata gelapnya yang terlihat geli.

"Emmm... Aku pikir aku harus ke toilet," ucapku menunduk lagi.

Dia mendengus tertawa. "Baiklah," sahutnya sembari menekan tombol yang ada di samping tempat tidurku.

"Ya?" sebuah suara tanpa wujud menyahut.

Dia tersenyum lembut menatapku. "Pasien Senna, sudah sadar dari komanya. Dia butuh bantuan," dia memberitahu. Mata peraknya mengunci mataku. Tunggu! Darimana dia tahu namaku?

"Baik pak. Seorang suster akan dikirim ke sana." suara tanpa wujud itu akhirnya berhenti.

"Tunggulah beberapa saat lagi."

Dan beberapa menit kemudian, seorang suster berambut gelap berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke kamarku. Dia tersenyum manis ke arahku.

"Bagaimana perasaan anda, Nona?" tanyanya lembut. Sambil dengan cekatan memeriksa infus, denyut nadi, dan juga monitor yang ada di samping tempat tidurku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun