"Dek Wisnu, kamu kan suaminya. apa kamu diam saja melihat seperti !" ucap pak bagus dengan nada tinggi.
"saya marah pak, kecewa juga. tapi jangan sampai kita emosi di tempat umum seperti." jawabku lirih.
"baik, kita tunggu di rumah!"
Jam menunjukan pukul 20.00 wib saat putri pulang kerumah. "ayah, mampir kesini ?" tanya putri melihat saya dan pak Bagus di ruang tamu.
"kamu dari mana ?" tanya pak Bagus.
"dari kumpul sama temen kok ayah."
"Jangan bohong! kita melihat kamu sedang berpelukan sama laki-laki lain di mall!" bentak pak Bagus.
"bapak, sabar dulu pak. biar putri menjelaskan dulu." ucapku menenangkan.
"saya minta maaf ayah." ucap putri sambal menangis pelan.
"siapa orang tadi ? kamu tau kan, kamu sudah memiliki suami! pantaskah kamu seperti itu!" bentak pak Bagus lagi.
"sekali lagi, saya minta maaf ayah." ucapnya menangis.