Mohon tunggu...
Mel Meiviana
Mel Meiviana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengguna angkutan umum yang tidak pakai uang plastik alias e-ticket sebagai alat bayarnya. Juga menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, bukan sekadar untuk rekreasi.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Surat untuk Menteri Perhubungan: Beranikah Pak Menteri membatalkan penghapusan subsidi kereta ekonomi?

26 Desember 2014   07:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal lain terkait dengan regulasi. Berdasarkan berita yang dilansir beberapa media, bentuk subsidi kereta eko nantinya belum tentu diterapkan berupa penurunan tarif kereta lokal/ perkotaan, namun sangat dimungkinkan dialihkan untuk penambahan fasilitas dan kapasitas tempat duduk Kereta. (Baca: Mulai 1 Januari 2015, Tarif KA Ekonomi Tak Lagi Disubsidi)

Memangnya di regulasi yang mana dan pasal berapa ya hal ini diatur? Karena di pasal-pasal mengenai subsidi, semuanya mengacu pada pengurangan tarif kereta eko. Lagipula, apa gunanya fasilitas yang lebih nyaman, jika masyarakat ekonomi lemah tak mampu membeli tiketnya?

Akankah pemerintahan baru hanya sekedar mewarisi kebijakan pemerintah lama?

Kini presiden telah berganti, jajaran menteri pun sudah berbeda. Besar harapan rakyat Indonesia yang telah memilih Jokowi bahwa para pendampingnya di pemerintahan memiliki semangat yang sama dengan Sang Presiden.

Sama-sama punya keberpihakan pada kelompok masyarakat yang lemah. Bukan pada hitung-hitungan ekonomi semata, seperti yang biasa dilakukan oleh perusahaan dalam mencari keuntungan ekonomi (bukan manfaat sosial) sebesar-besarnya.

Sejak 27 Oktober 2014, Pak Ignasius resmi menduduki jabatan sebagai Menteri Perhubungan yang baru.

Di tangan Pak Ignasius, kebijakan akan subsidi angkutan massal ditentukan. Sebuah kebijakan yang misinya jelas, yaitu untuk mendukung keberadaan angkutan massal & membuka akses mobilitas masyarakat, khususnya kelas menengah bawah.

Sekali lagi mengutip pernyataan Darmaningtyas bahwa subsidi untuk angkutan umum itu bukan dosa, tapi itu amanat konstitusi, dan warga berhak untuk memperolehnya.

Jika salah satu slogan kampanye Pak Jokowi tempo hari adalah Menuju  Indonesia Baru, maka pertanyaan untuk Pak Ignasius adalah:

“Apakah Bapak memilih jalan mudah, yaitu sekadar mengikuti jejak pemerintahan di masa lalu, kebijakan Menteri Perhubungan & Dirut KAI sebelumnya?

Akankah Pak Ignasius bekerja keras membuat regulasi-regulasi baru yang akan mensahkan upaya pemerintah mencabut subsidi  tarif kereta ekonomi jarak menengah & jauh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun