Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Harapan

9 Februari 2024   21:31 Diperbarui: 9 Februari 2024   21:33 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menyukainya. 

Tiba-tiba angin berhembus, menerbangkan dedaunan kering di taman itu. Semua menjadi sunyi, yang terdengar hanya suara detak jantung kita berdua. Ia cukup lama terdiam, menunduk menatap tanah tempatnya berpijak. 

"Walau hanya sekali alangkah menyenangkannya mendengar ia bilang suka padaku," bisik hatiku. 

Cukup lama tak ada yang memulai bersuara. Kita membisu, sampai suara klakson menyadarkan kita.

Akhirnya aku tak perlu mengatakannya. 

Kutarik tangannya, segera kuajak berjalan. Tanpa terasa hari sudah mendekati senja. 

**

"Mana ada suka atau semacamnya?" 

Tiba-tiba ia bersuara di tengah himpitan penumpang bus. 

"Eh,"

"Aku ini seperti dikutuk. Berjalan, berlari, membawa makanan, menuang minuman, duduk selalu tidak pada tempatnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun