dan kebingungan identitas, membangun identitas yang unik yang mereka miliki, menjalin
hubungan dengan lingkungan agar diakui keberadaannya dan menciptakan hubungan
yang bermakna dengan orang lain (Sobh, 2020). Dalam hal ini, menurut Adams &
Marshall (1996), identitas itu dapat diberikan dan dapat dipilih. Dalam konteks
masyarakat modern, identitas cenderung dipilih tergantung kepada nilai dan tujuan
individu. Sementara identitas yang diberikan biasanya berdasarkan kepada nilai,
keyakinan dan perilaku yang diberikan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Tolok
ukur keberhasilan remaja dalam menemukan identitasnya menurut Erikson adalah ketika
mereka berhasil memecahkan masalah yang berkaitan dengan tiga hal, yaitu pilihan
pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan perkembangan identitas seksual yang
memuaskan adalah apabila remaja sudah memiliki pemahaman dan mampu beradaptasi