mengindikasikan bahwa penemuan identitas remaja itu tidak bisa dilakukan oleh remaja
di masa remaja awal. Hal ini disebabkan remaja awal belum memikirkan tentang
pekerjaan apa yang ingin mereka miliki nanti dan juga kepuasan seksual yang ingin
diperolehnya. Jika dikaitkan dengan konsep Islam, maka tolok ukur yang ketiga
bertentangan dengan nilai-nilai Islam karena dalam Islam jika individu ingin
mendapatkan kepuasan seksual, maka harus dibingkai dengan ikatan suci yaitu
pernikahan. Dan biasanya pernikahan hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa.
|Maka tolak ukur keberhasilan dalam menemukan identitas bagi remaja yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam adalah indikator menurut LN & Sugandhi ( 2011) dimana remaja
mampu beradaptasi dengan dirinya dan lingkungan sosialnya, dengan nilai-nilai
agamanya serta mempunyai pemahaman terhadap pekerjaan yang akan dilakukannya di