ini nampak pada sosok nabi Daud AS yang ketika remaja sudah mempunyai keberanian
berpartisipasi dalam peperangan dan dia berhasil melawan musuhnya (QS. Al-Baqarah:
251). Begitu juga dengan sosok nabi Ismail AS ketika remaja yang sudah mendapatkan
pendidikan agama dari ibunya Hajar menjadikan dia ikhlas disembelih oleh ayahnya demi
menjalankan perintah Tuhannya (QS. As-Shaffat: 102). Hal ini sesuai dengan pandangan
Erikson yang menyatakan bahwa kepribadian yang kuat muncul apabila unsur-unsurnya
berhubungan secara kuat dalam mencapai tujuan pokok dalam kehidupannya (Huriati &
Hidayah, 2016). Dalam hal ini nabi Ismail AS sudah mengetahui tujuan hidupnya
sehingga beliau mempunyai kepribadian yang kokoh yang tidak digoyahkan walaupun
taruhannya adalah nyawanya. Selain itu, terdapat pula kisah remaja yang diceritakan
dalam hadits bahwa seorang raja mencari pengganti penyihirnya yang sudah lanjut usia