Mohon tunggu...
Maureen Assyifa Agnimaya
Maureen Assyifa Agnimaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya seorang pelajar di salah satu SMA negeri di Bandung. Sebenarnya cita-cita saya adalah menjadi seorang fashion designer karena saya suka sekali menggambar. Saya juga suka menulis cerpen, dan beberapa kali pernah menjadi juara menulis cerpen di berbagai lomba. Di media ini, saya akan menitipkan cerpen-cerpen yang pernah saya ikut sertakan dalam lomba menulis. Semoga menjadi inspirasi buat siapapun yang mencari referensi menulis cerita yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebongkah Asa yang Tertimbun dalam Tumpukan Sampah

24 Oktober 2023   11:28 Diperbarui: 24 Oktober 2023   11:47 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gak usah, Ambu... saya cuman sebentar. Lagian kaki saya kotor, penuh lumpur sawah," tolak mang Udin.

 

"Ada apa, Din?" sedetik kemudian terdengar suara abah dari arah dapur. Tangannya terlihat membawa sebilah parang.

 

"Abah mau ke sawah?" mang Udin balik bertanya penuh heran.

 

"Iya, Abah mau ngebenerin talang air di saung, kemarin talangnya rungkad terkena angin!" jawab abah. "Terus kamu ada perlu apa sama abah?"

 

"Gini Bah... tadi di sawah, saya ketemu sama Abah Emen sesepuh dari kampung Cireundeu. Kata Abah Emen, di girangeun gunung, dia ngeliat ada retakan pada batu dan gawir. Malahan katanya ada beberapa pohon ki meong dan haur yang longsor," terang mang Udin. Terlihat pandang abah terlempar ke arah bukit yang berada di sebrang rumah. Di atas sana, nampak dua buah eskavator yang tengah merayap, bergerak hilir mudik di antara gunungan sampah. Ujung tungkainya mengeruk bongkahan sampah lalu mendorongnya ke tepi jurang. ***

 

18 Februari 2005

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun