Mohon tunggu...
Marselinus Lilo
Marselinus Lilo Mohon Tunggu... Jurnalis - Misionaris

MSC

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggali Kepemimpinan Pater Jules Chevalier Pendiri Tarekat MSC

4 Desember 2019   12:24 Diperbarui: 4 Desember 2019   12:50 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan kristiani yang mau ditampilkan dalam penulisan ini adalah:

1)  Model kepemimpinan Yesus

Menurut Ken Blanchard dan Phil Hodges (2006: 14) Inti atau konsep dasar dari memimpin seperti Yesus terbungkus dalam perintah "Tidaklah demikian di antara kamu" yang Yesus katakan kepada para murid-Nya mengenai bagaimana mereka akan mencapai dan melaksanakan peran kepemimpinan. Dalam (Matius 20: 25-28) dinyatakan:

Yesus memanggil mereka lalu berkata, "kamu tahu bahwa pemerintahan bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Panggilan dari Yesus untuk menjalani peran kepemimpinan yang melayani sangat jelas dan tidak samar-samar; kata-kata-Nya tidak meninggalkan ruang bagi rencana lain.  Dia tidak menaruh hambatan atau batasan waktu, tempat atau situasi yang membuat kita tidak perlu menjalani perintah-Nya. Kepemimpinan yang melayani sebagai statement hidup dari mereka yang tinggal dalam Kristus, cara kita memperlakukan satu sama lain, dan cara kita memperlihatkan cinta Kristus kepada seluruh dunia.

2)  Kepemimpinan seperti Yesus  merupakan suatu perjalanan transformasi.

            Istilah transformasi berasal dari bahasa Latin trans (= di seberang atau menyeberang/melintasi) dan formatio (dari forma = bentuk, rupa, wujud ) yang berkaitan dengan kata kerja formare yang berarti 'memberi bentuk kepada' 'membentuk'. Maka istilah transformasi memuat makna suatu perubahan bentuk yang selalu terjadi dalam suatu proses.           

            Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama kepemimpinan. Salah satunya adalah tipe kepemimpinan transformasional. Bernard M. Bass seperti dikutip Sunarto dan Jajuk Herawati (2002 :185-186) membedakan kepemimpinan transformasional kharismatis dengan kepemimpinan transaksional. Pemimpin transformasional memotivasi bawahan untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan semula dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan. Pemimpin transformatif mampu membuat perspektif yang lebih luas, sehingga kepentingan individu akan disub-organisasikan terhadap kepentingan tim, organisasi, atau kepentingan lain yang lebih luas. Pemimpin semacam itu juga mampu meningkatkan kebutuhan bawahan menuju kebutuhan yang paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Sebaliknya pemimpin transaksional menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi, dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan mengerjakan tugas tersebut.

Memimpin seperti Yesus lebih merupakan suatu komitmen untuk memimpin dengan cara yang berbeda. Kepemimpinan seperti Yesus merupakan suatu siklus transformasi yang mulai dengan kepemimpinan personal dan kemudian bergerak memimpin orang lain dalam hubungan satu-satu (one on one), kemudian memimpin satu tim atau kelompok, dan akhirnya, memimpin satu organisasi atau masyarakat.

2. Tinjauan Kepemimpinan Pater Jules Chevalier Berdasar Kepemimpinan Kristiani

De facto kepemimpinan Pater Jules Chevalier berpusat pada kepemimpinan Yesus. Kepemimpinan Yesus selalu mengusahakan demi kepentingan anggota demikian pula kepemimpinan Pater Jules Chevalier. Hal ini dapat dilihat dalam statuta No. 104 yang menyatakan bahwa memimpin terutama berarti menghidupkan dan mempersatukan suatu komunitas. Kesatuan erat di antara pelbagai tingkatan pimpinan adalah perlu, agar dapat menjiwai dan mengkoordinir hidup dan tugas perutusan bersama, dan untuk menyelenggarakan administrasi dan pelayanan-pelayanan yang diperlukan. Aspek yang penting dalam peranan seorang pemimpin adalah kepemimpinannya, yang dijalankan sedemikian rupa, sehingga komunitas bergerak bersama dia. Dia hendaknya memiliki kemampuan untuk  memulaikan kegiatan dan menyemangati para anggota komunitas yang lain untuk berinisiatif. Pemimpin yang baik membuat para anggota menyambut baik kenyataan bahwa berkat jasa pelayanan dari kekuasaan yang lebih tinggi, usaha-usaha mereka diorganisir, disatukan dan diintegrasikan ke dalam kegiatan tarekat dan Gereja.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun