"Melati, aku kembali!" teriak Rian, memeluknya dengan erat.
"Aku sangat merindukanmu!" balas Melati, air mata bahagia mengalir di pipinya.
Setelah semua tahun terpisah, Melati dan Rian merasa seperti tidak ada yang berubah. Mereka berbincang, berbagi cerita, dan merayakan cinta yang tidak pernah pudar.
Rian membahas rencana masa depannya, dan Melati merasakan kebahagiaan mengalir dalam dirinya. "Aku ingin melanjutkan proyek di desa ini. Aku ingin membangun rumah untuk anak-anak yatim piatu," ucap Rian.
Melati merasa bangga. "Itu adalah ide yang luar biasa, Rian. Aku akan mendukungmu."
Malam itu, di bawah langit berbintang, Rian mengambil tangan Melati dan berkata, "Melati, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Mau tidak kamu jadi istriku?"
Melati terkejut, tetapi hatinya berbunga-bunga. "Ya, aku mau!"
Mereka berpelukan erat, mengingat semua perjalanan hidup mereka. Cinta mereka telah melewati banyak rintangan, tetapi sekarang, di bawah langit merah saat matahari terbenam, mereka tahu bahwa mereka tidak akan terpisah lagi.
Langit merah di atas cinta mereka menjadi saksi betapa kuatnya ikatan yang telah terjalin. Mereka siap menghadapi masa depan bersama, membangun mimpi dan cinta yang abadi.
Sumbawa, 29 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H