Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Langit Merah di Atas Cinta

29 Oktober 2024   07:58 Diperbarui: 29 Oktober 2024   08:17 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semoga," jawab Melati, merasakan harapan dan kerinduan menyelimuti hatinya.

Setelah kepergian Rian, Melati kembali fokus pada pekerjaannya dan hidupnya. Ia tahu bahwa cintanya pada Rian tidak akan pernah pudar. Setiap malam, ia menatap langit berbintang dan membayangkan Rian di sana, di tempat yang jauh, tetapi selalu berada di dalam hatinya.

Hari-hari berlalu, dan Melati semakin sukses di pekerjaannya. Ia mendapatkan penghargaan dan diakui sebagai salah satu pegawai terbaik di lembaganya. Meskipun demikian, Rian selalu menjadi kenangan terindah yang takkan pernah terlupakan.

Setelah beberapa tahun, Melati menerima kabar bahwa Rian akan pulang untuk merayakan kesuksesannya. Hatinya berbunga-bunga. Ia ingin memberikan kejutan untuk Rian, menunjukkan betapa ia telah tumbuh dan menjadi wanita yang mandiri.

Saat Rian tiba di Sinar, Melati menyiapkan sebuah pesta kecil untuknya. Ia ingin membuat Rian bangga. Di hari pesta, semua teman-teman mereka berkumpul untuk merayakan kedatangan Rian. Melati mengenakan gaun cantik dan merias wajahnya dengan indah.

"Melati, kamu luar biasa!" seru Rian saat melihatnya.

"Terima kasih, Rian. Aku senang kamu kembali," jawab Melati dengan senyuman tulus.

Pesta berlangsung meriah. Rian menceritakan perjalanan hidupnya di luar negeri, dan Melati membagikan pencapaian di pekerjaannya. Mereka tertawa dan berbagi cerita, seolah tidak ada yang berubah. Namun, saat pesta semakin meriah, Melati merasakan keraguan dalam diri Rian.

Setelah semua tamu pulang, Rian dan Melati duduk berdua di beranda. Rian terlihat berpikir keras. "Melati, ada yang ingin aku bicarakan."

"Apa itu?" tanya Melati, merasa deg-degan.

"Aku mendapatkan tawaran kerja yang lebih baik lagi di luar negeri," ucap Rian, menatap Melati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun