yang perlahan kau ambil yang terselip di saku kemeja batikmu itu?” lagi
dan lagi aku membatin.
Aku kembali menghadap ke depan, melihat lembar soal yang di sodorkan Bu
Astin tadi. “Hanif, semoga nilaimu bagus untuk ujian minggu ini,”
batinku kembali seraya mengambil kertas kusam di saku celana jeansku.
“Minggu ini pasti mendapat nilai bagus lagi,” batinku seraya melihat Bu
Astin yang berada di balik pintu sedang asyik menelepon.
Dalam ruang bisu, Semarang, 20 November 2011
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!