Pada 12 Agustus 2019, di pangkalan "Falcon" di selatan Baghdad, gudang besar lain dari milisi PMU diduga dibom oleh bom kecil, yang memicu sejumlah besar reaksi berantai roket-roket yang ada di gudang. Ledakan amunisi yang dahsyat benar-benar meratakan gudang ini, yang panjangnya 140 meter dan selebar 180 meter. Kerangka yang berserakan oleh ledakan kedua bahkan menghancurkan bangunan yang berjarak 250 meter.
Pada 20 Agustus 2019, Pangkalan udara ini dibangun selama periode Saddam, terletak 80 kilometer utara Baghdad. Pangkalan ini dilengkapi dengan pesawat tempur F-16 Angkatan Udara Irak, yang ditempatkan juga penasihat militer AS dan tentara Irak.
Namun, gudang senjata di dekat pangkalan Ballard dikendalikan oleh mobilisasi rakyat yang di persenjatai, sebuah milisi pro-Iran. Sebuah ledakan dahsyat yang tak diketahui datang dari mana di dekat Pangkalan Udara Balad dekat ibukota Irak menghantam sebuah gudang senjata rahasia
Sumber: news.qq.com
Di pagi hari di hari yang sama, gudang senjata milik PMU " Brigade Ali " tiba-tiba meledak. Peti-peti besar yang bertumpuk terbakar, roket rudal yang terbakar bersiul-siul terlontar ke udara. Banyak roket jatuh ke halaman kargo atau tanah pertanian di dekatnya. Penduduk sekitar berbondong-bondong menjauh untuk menghindari ledakan roket yang jatuh bertebangan sepanjang malam.
Sumber: news.qq.com
"Sky News" Arab mengungkapkan pada 23 Agustus 2019 bahwa milisi pro-Iran baru saja menerima 50 rudal taktis darat-ke-darat. Semua hancur dalam ledakan.
Analisis ahli Arab Saudi "Harian Timur Tengah", ketika pangkalan Ballad meledak, mengatakan bahwa ini serangan terbaru Israel terhadap AU Iran.