Turki dan Rusia menandatangani kesepakatan Sochi pada 17 September 2018, berdasarkan kesepakatan ini kedua pihak sepakat untuk membentuk zona de-militerisasi di Idlib.
Turki menolak dokumen dan peta yang diusulkan oleh Rusia, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan kepada wartawan Selasa malam 18 Februari 2020.
Dia menekankan bahwa beberapa argumen pejabat Rusia "tidak mencerminkan kenyataan."
"Kami mengamati bahwa ada beberapa yang perlu diperhatikan seperti 'Peta (Suriah) perlu digambar ulang mengingat kondisi yang berubah.' Saya ingin memperbaiki titik ini di sini. Pertama, kondisi yang berubah adalah yang mengubah kondisi, bukan realitas lapangan." kata Kalin.
Dengan melihat situasi di atas ini, nampaknya Perang di Irak dan Suriah masih jauh dari usai. Kasihan rakyat di dua negara ini.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H