Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menilik Strategi Pemerintahan Trump-AS "Indo-Pasifik"

22 Agustus 2018   08:47 Diperbarui: 22 Agustus 2018   09:14 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan Sino-Jepang Mulai Mencair 

Sebagai fakta, sejak awal 2018, tidak hanya hubungan antara Tiongkok dan India, tetapi juga hubungan antara Tiongkok dan Jepang telah terlihat membaik.

Tahun ini ketika merayakan 40 tahun peringatan "Perjanjian Damai dan Persahabatan" antara Jepang dan Tiongkok, yang tercermin dalam beberapa pertukaran dan kegiatan terkait antara dua negara.

Pada 8 Mei lalu, atas undangan PM Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Dewan Negara Tiongkok Li Keqiang tiba dengan pesawat khusus di Tokyo untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Pemimpin Tiongkok, Jepang dan Republik Korea (Korsel) yang ke-7 dan melakukan kunjungan resmi ke Jepang.

Ini adalah kunjungan resmi pertama oleh Perdana Menteri Dewan Negara Tiongkok ke Jepang sejak delapan tahun lalu. Premier Tiongkok diundang oleh pemerintah Jepang dengan penyambutan kelas atas (top-grade treament).

Namun, berbeda dari India yang ada di Gerakan Non-Blok, Jepang adalah salah satu sekutu terpenting AS di Asia. Namun Jepang sebenarnya adalah pengikut AS, jadi itu sangat terbatas pada kemandirian diplomatiknya.

Keterikatan Jepang Pada AS

Menurut beberapa komentar, alasan Jepang secara aktif mendukung strategi Indo-Pasifik, salah satu alasannya adalah bahwa dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Tiongkok menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua dengan PDB melebihi Jepang pada tahun 2010, Jepang mendapatkan pemahaman non-rasional dan khawatir tentang Tiongkok yang terus meningkat kekuatan nasional dan pengaruh regional yang komprehensif.

Alasan lainnya karena ada satu hal pilihan yang tak terelakkan bagi Jepang sebagai sekutu AS yang tak terlepaskan dari AS.

Memang ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa hubungan Tiongkok-Jepang berkurang ketegangannya dan membaik, terutama di sektor ekonomi. Dalam ekonomi, Jepang tidak mau melepaskan hubungannya dengan Tiongkok. Tetapi dalam hal politik dan keamanan, Jepang hampir tidak memiliki ruang untuk melakukan penyesuaian kebijakannya, karena tidak memiliki kemerdekaan diplomatik, dan harus mengikuti AS.

Selain itu, pemerintahan Abe dan pihak-pihak yang menentang, termasuk para pemimpin Jepang lainnya, harus mengingat pelajaran sekitar tahun 2009 dengan jelas,  ketika Partai Demokrat Jepang berkuasa.  Pada saat itu, pemerintah Jepang berusaha untuk membentuk strategi diplomatik di luar kerangka kerja aliansi AS-Jepang, tetapi hasilnya cukup menyedihkan bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun