Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menilik Strategi Pemerintahan Trump-AS "Indo-Pasifik"

22 Agustus 2018   08:47 Diperbarui: 22 Agustus 2018   09:14 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi untuk dana investasi yang 113 juta USD ini ada kata lanjutannya dari Mike Pompeo sebagai berikut: "Dana ini hanya untuk pembayaran uang muka pada era baru AS dalam komitmen untuk ekonomi, perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik."

Sehingga beberapa analis dan komentator memberikan pandangannya dengan mengatakan, tampaknya ada dua poin utama yang dikhawatirkan oleh Mike Pompeo selama kunjungannya ke Asia Tenggara adalah keamanan dan ekonomi militer. Tetapi AS perlu menunjukkan kemampuan yang jauh lebih kuat dan lebih banyak keseriusannya (kemauan). 

Ini lebih seperti kunjungan pendahuluan untuk iklan, daripada langkah kunci yang dibuat dalam implementasi strategi yang nyata. Dibandingkan dengan dana yang harus dibelanjakan AS untuk konsep strategisnya di Asia Tenggara, ini jelas bahkan bisa dianggap sebagai setetes air yang dituangkan ke lautan.

Jika dibandingkan dengan uang muka untuk apartemen, pada dasarnya tidak ada apa-apa. Jadi mereka pikir itu tidak realistis untuk meyakinkan negara di Asia Tenggara bahwa AS akan menerapkan strategi ini.

Untuk membicarakan tentang visi AS, Peter McCaley seorang anggota pengunjung dari Departemen Ekonomi Arndt-Corden, Universitas Nasional Australia dan mantan Direktur Eksekutif Bank Pembangunan Asia, mengatakan: "Tidak ada yang namanya makan siang gratis. 113 juta USD dari Amerika tidak akan terlalu jauh dari hal itu. Jika jumlah ini merupakan 'uang muka', Amerika dan Australia perlu merencanakan untuk menindak-lanjuti pembayaran pelunasan berikutnya dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Siaran pers saja tidak akan cukup. "

Jadi penurut pandangan pengamat dan analis, kegiatan Mike Pompeo di kawasan ini adalah untuk mempromosikan strategi Indo-Pasifik AS. Ini adalah janji kosong untuk menarik beberapa negara untuk mendukung AS dalam penyesuaian geostrategy yang luas. Tapi analis dan pengamat pikir negara-negara ASEAN tidak akan memilih untuk mendukung kekuatan apa pun, karena negara-negara di Asia Tenggara telah jelas menyadari bahwa AS menawarkan layanan untuk kawasan ini karena strategi nasionalnya, daripada kesejahteraan rakyat atau kepentingan negara di Asia Tenggara, dan memberikan uangnya untuk kebutuhannya dalam kepentingan geopolitik AS.

Tanpa diragukan, istilah "Indo-Pasifik" mengadung arti kompleksitas geopolitik. Tetapi belum ada definisi yang jelas dan kesepakatan umum tentang konsep ini dengan konotasi geopolitis secara eksplisit.

Dengan demikian, ketidak jelasan definisi ini memungkinkan bisa untuk permainan diplomatik dan potensial divergensi. Lebih penting lagi, AS, Jepang, India dan Australia memiliki ide dan pemahaman mereka sendiri-sendiri tentang Indo-Pasifik.

Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa keempat negara ini memiliki sikap berbeda terhadap kerja-sama ini. Mungkin ditakdirkan bahwa konsep "Indo-Pasifik" hanya bisa menjadi konsep, bukan strategi dalam artian yang sebenarnya.

Seperti telah disebutkan diatas, Indo-Pasifik adalah sebuah konsep geografi yang menunjuk pada "Samudra Hindia dan Samudra Pasifik" pertama kali muncul untuk ilmu kemaritiman.

Dalam "Strategi Keamanan Nasional" AS pada tahun 2017, di bagian pertama, kawasan Indo-Pasifik mengacu pada wilayah dari pantai barat India ke AS, tetapi di bagian lain, juga mencakup Asia Selatan dan Asia Tengah. Tetapi laporan itu tidak menjelaskan apa perbedaan atau bagian-bagian yang over lapping antara kawasan Indo-Pasifik dan Asia Selatan dan Asia Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun