Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menilik Strategi Pemerintahan Trump-AS "Indo-Pasifik"

22 Agustus 2018   08:47 Diperbarui: 22 Agustus 2018   09:14 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geng Shuang, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Tiongkok menyatakan: "Kami mendesak AS untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan pemikiran zero-sum yang masih ada dalam pikirannya, dan tidak mengizinkan tindakan atau mengeluarkan UU dengan konten negatif tentang Tiongkok atau membiarkan klausul terkait berlaku, sehingga mencegah kerusakan pada hubungan Sino-AS dan kerja-sama kedua negara di bidang-bidang penting."

Pada 30 Mei, Menteri Pertahanan AS Mattis mengumumkan bahwa Komando Pasifik AS secara resmi berganti nama menjadi Komando Indo-Pasifik. Pada upacara yang diadakan hari itu, Harry B. Harris Jr. secara resmi mengundurkan diri sebagai Komandan dan pensiun, dan dia digantikan oleh Laksamana Philip S. Davidson.

Upacara yang tidak memakan banyak waktu, tidak mengeluarkan sedikit tanda dan menyiratkan ketegangan besar.

Harry B. Harris Jr. (mantan) Komandan Komando Pasifik AS dalam pidato perpisahannya mengatakan: Tiongkok tetap menjadi tantangan jangka panjang terbesar kita. Kita harus bekerja sama dengan Beijing sebisanya tetapi siap untuk menghadapi mereka di mana kita harus. 

Liburan 27 tahun kami dari sejarah sudah berakhir. "Persaingan kekuatan besar" telah kembali. (China remains our biggest long-term challenge. We should cooperate with Beijing where we can but stand ready to confront them where we must. Our 27-year holiday from history is over. "Great power competition" is back.)

Sudah lama, AS selalu membual bahwa dirinya terkuat dengan kekuatan keras dan kekuatan lunaknya. Kekuatan keras terutama mencakup talenta, teknologi dan modal, dan kekuatan lunak adalah citra nasional yang positif. Tetapi fakta bahwa sejak Trump menjabat sebagai Presiden AS, dia berturut-turut memisahkan diri dari negara lain, yang menyebabkan kerusakan baik untuk AS maupun negara lain.

Mat Morrison, Wartawan BBC mengatakan: Presiden Trump berharap ungkapannya untuk Indo-Pasifik akan bertahan dalam ujian waktu. Sulit untuk membayangkannya meskipun ada juga yang cukup mengesankan untuk beberapa pihak lain. Tapi sekarang, perilaku pemerintah AS menghancurkan hegemoni sistemik ini.

Dewan Intelijen Nasional AS pernah menyatakan: Lanskap global yang muncul semakin mendekati era dominasi Amerika setelah Perang Dingin.

Harus dikatakan bahwa penyesuaian oleh AS sekarang adalah kelanjutan dari kebijakan dasarnya setelah Perang Dingin berkahir.

Sejak 1991, sebenarnya, AS telah berharap untuk mencari musuh. "Menyeimbangkan Kembali Asia-Pacific" adalah apa yang diinginkannya. Ini untuk membuat masalah bagi Tiongkok melalui negara-negara tetangganya yang memiliki perselisihan konflik, teritorial, dan maritim dengan Tiongkok dengan terus menciptakan konflik antara Tiongkok dan negara-negara tetangganya.

Tapi tampaknya negara-negara sekitar Tiongkok tidak mau dimanfaatkan. Selain itu, Tiongkok menjadi sangat kuat sehingga tidak bisa menjadi ganjalan. Hal ini juga dikaitkan sebagaian besar dengan kebijakan diplomatik Tiongkok, yang menjaga hubungan persahabatan dengan negara-negara tetangga, yang juga sangat penting bagi negara-negara tetangga Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun