Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Koalisi Internasional Terlihat Seperti Sulit Mengeliminasi Kelompok Teroris “ISIS”

7 Agustus 2016   20:35 Diperbarui: 8 Agustus 2016   17:09 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun wilayah “ISIS” yang dikuasai telah terkepung, dan tidak dalam situasi baik, tapi secara obyektif mimpi buruknya masih belum selesai. “ISIS” yang pernah dianggap “organisasi teroris yang paling punya keberuntungan dalam sejarah.” Pendapatannya berhubungan dengan minyak, pajak, biaya perlindungan (uang preman), uang sogokan, perampokan bank, pemerasan, uang tebusan dan segala sesuatu yang menghasilkan uang dengan macam begini.

Pada 29 Juni 2016, juru bicara militer AS di Irak Christopher Garver, dalam konferensi pers yang diadakan di Pentagon dimana ia menyatakan meskipun koalisi pimpinan AS telah mengurangi pendapatan “ISIS” dari minyak 50% masih sangat sulit untuk mencegah dan melepaskan dari serangan teroris.

Sebuah dokumen dari departemen keuangan “ISIS” menunjukkan bahwa serangan udara lanjutan pada ladang minyak telah sangat menghambat garis hidup keuangan mereka. Mereka menuliskan dalam memorandum: “ISIS” telah memutuskan untuk megurangi membayar semua gerilyawan jihad hingga setengah di semua posisi dengan tidak ada pengecualian.

Akuntan “ISIS” bahkan tidak berani mengalokasikan terlalu banyak dananya sekaligus. Sehingga membuat goncangan dalam pimpinan “ISIS” dan timbul konflik internal dan menyebabkan beberapa jihadis berhenti tanpa memberitahuan dan beberapa menunggu pertemuan terakhir mereka dengan HR setelah menyerahkan pengunduran diri mereka.

Orang-orang ini mungkin lebih berbahaya, karena selama pertemuan ini, mereka mungkin mendapatkan lebih biaya pesangon mereka juga diperintahkan untuk “melakukan apa yang telah mereka pelajari dengan baik” ketika mereka kembali ke negara asal mereka. Orang-orang ini setelah kembali ke negara asalnya akan menjadi tekanan baru pada situasi keamanan global.

anggota-isis-mengundurkan-diri-2-57a736ec3a7b610515521f9a.png
anggota-isis-mengundurkan-diri-2-57a736ec3a7b610515521f9a.png
Dengan serangan militer Syria dan Irak yang berkelanjutan dan koalisi pimpinan AS dan AU-Rusia, “ISIS” dengan cepat menyebarkan dan memindahkan pasukannya ke daerah-daerah lain terutama berpusat di sekitar Libya, dan di Afrika Utara serta Afganistan di Asia Tengah.

“ISIS” secara terbuka menyerukan “pertempuran kedua” di Asia Tengah dan sudah mulai mengambil tindakan tersebut.

Di tahun 2015  “ISIS” mengumumkan pembentukkan “Provinsi Khorasan” dengan wilayah yang mencakup seluruh Afganistan dan sebagian besar Pakistan, serta beberapa dari India dan Iran. Saat ini “ISIS” memiliki lebih dari 10.000 anggota di wilayah perbatasan Afganistan dan Pakistan.

Direktur CIA-AS John Brennan mengatakan dalam Sidang Kongres pada 16 Juni 2016, bahwa masih ada puluhan ribu jihadis dari “ISIS” di seluruh dunia, ini meleihi Al Qaeda saat mereka berada pada puncaknya.

Meskipun kemudian jumlah jihadis di Irak dan Syria berkurang dari 19-25 ribu ke 18-22 ribu, tapi anggotanya di Libya terus meningkat, dan saat ini diperkirakan sudah ada 5000-8000 jihadis disana.

Analis dan pengamat melihat sekarang “ISIS” telah memasuki tahap akhir karena telah terus menerus ditekan. Contoh yang paling klasik adalah mereka telah menderita kekalahan di Palmyra, Ramadi, dan Fallujah, tapi bisa dilihat setiap kali satu lokasi kalah, mereka membubarkan sendiri sampai batas-batas tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun