Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Koalisi Internasional Terlihat Seperti Sulit Mengeliminasi Kelompok Teroris “ISIS”

7 Agustus 2016   20:35 Diperbarui: 8 Agustus 2016   17:09 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibartnya Rusia, Iran, pemerintah Syria maupun Kurdi akan membiarkan mereka. Jadi kepentingan semua pihak bertemu disini. Maka saat ini akan sulit untuk membentuk pasukan internasional terpadu yang didedikasikan untuk mengeliminr “ISIS.”

Banyak tanda-tanda yang menunjukkan kepada kita bahwa meskipun perang melawan teror di Syria dan Irak masih jauh dari selesai, para peserta sudah mulai tumbuh dengan gelisah. Dan telah memasuki visi status “pasca-khalifah.”  “ISIS” juga beruntung telah memperoleh ruang bernafas dan ruang bertahan hidup karena berbagai ketidak kompakan dari koalisi kontraerorisme ini.

Apa yang menjadi ironis adalah bahwa munculnya “ISIS” ini datang dari dikarenakan oleh sebagian besar berkat ke-egoisan negara-negara tetentu. Ke-egoisan ini yang menyediakan sarang dan pupuk dari kubangan pemikiran teroris.

Pada 6 Juli 2016, Iggris secara resmi merilis “Report of the Iraq Inquiry” yang membutuhkan 7 tahun untuk menyelesaikannya. Laporan menggunakan istilah “invasi” beberapa kali untuk menggambarkan operasi militer AS dan Inggris yang mengambil bagian dalam perang melawan Irak.

Dalam laporan ini juga dirilis surat menyurat Tony Blair dan Gerorge W Bush pada saat itu,  yang menyebutkan delapan bulan sebelum parlemen Inggris menyetujui Perang Irak, Blair menulis surat kepada Bush mengatakan bahwa ia akan berada dipihaknya.

Para protester mengata dari penyelidikan “Report of the Iraq Inquiry”  yang telah dirilis, Blair sudah seutju untuk ikut berperang bahkan sebelum ia membawa masalah ini ke Parlemen. Dia sudah membuat kesepakatan dengan Bush sebelumnya. Sekarang sudah ratusan tentara Inggirs tewas untuk perang yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kawasan ini secara keseluruh jauh dari stabil. Disitu sekarang ada perang, terdapat banyak teroris, ini semua seharusnya Blair yang digantung kepalanya karena memalukan.  Dia dan Bush telah membuat banyak tempat di dunia menjadi tidak aman.

Pada 2003, PM Blair pada waktu itu mendesak Parlemen Inggris untuk menyetujui Iggris bergabung dalam Perang Irak yang dipimpin AS, menyatakan bahwa pemerintahan Hussein memiliki senjata pemusnah massal yang menimbulkan ancaman bagi Inggris.

Namun, setelah mengorbankan banyak biaya untuk memenangkan perang, AS dan Inggris tidak menemukan senjata pemusnah massal di Irak. Pemerintah Saddam Hussein digulingkan, tetapi kekuatan ekstrimis menjadi lebih kuat karena itu.

Pada 25 Oktober 2015, sebuah laporan dari BBC Inggris mengatakan, Blair pernah mengaku dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa gagasan untuk Perang Irak telah melahirkan “ISIS” itu cukup “masuk akal.”

malcom-chalners-57a737e83a7b611e15521f99.png
malcom-chalners-57a737e83a7b611e15521f99.png
Malcom Chalner, seorang ahli dari Keamanan Nasional  Iggris, mengatakan, “Dia akan selalu dikenang karena keputusan yang menentukan ini pada tahun 2003. Sejarah tidak bisa dimundurkan, tentu saja tapi satu yang menjadi pertanyaan, apakah keputusan untuk pergi perang Irak itu benar atau tidak benar. Putusan itu apakah tepat.”

Pada 6 Juli 2106, tepat pada hari “Report of the Iraq Inquiry” dirilis. Blair mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab penuh atas urusan pengiriman pasukan ke Irak, tanpa cari alasan.

Tony Blair mengatakan: “Keputusan untuk pergi berperang di Irak, dan menggulingkan Saddam Hussein dari kekuasaan yang dilakukan lebih dari 40 negara koalisi yang dipimpin AS adalah yang paling sulit, yang paling penting keputusan yang paling menyiksa saya yang saya ambil selama saya sepuluh tahun sebagai PM Inggris. Untuk keputusan hari ini, saya menerima tanggung jawab penuh, tanpa kecuali dan tanpa mencari alasan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun