Mohon tunggu...
Maharani dwi arrahmah
Maharani dwi arrahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I want to make a big impact on society through my writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaligrafi sebagai Esensi Keindahan Islam

29 Juni 2024   19:29 Diperbarui: 29 Juni 2024   19:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Sebagai contoh dapat disebutkan kaligrafi yang menekankan terhadap keindahan adalah dijumpai pada nisan Fatimah binti Maimun (wafat 475 H/1082) di Leran,dan nisan Maulana Malik Ibrahim (wafat 882 H/1419 M) di Gresik yang dengan kaligrafi jenis Kufi dan Sulus, sedangkan kaligrafi ornamentaldijumpai di dinding luar mihrab Masjid Agung Demak. Selain itu, contoh kaligrafi hieroglif adalah yang terdapat pada tembok istana Kerajaan Cirebon sebagai kaligrafi bermotif macan atau sebagai gambar wayang.[10]

Corak Kaligrafi

 

Tidak semudah itu. untuk menentukan seperti apa corak kaligrafi islam indonesia yang sebenarnya. Di sini, suburnya kreativitas belum bisa diukur dengan hasil "isme" atau tren yang dalam hal ini benar-benar khas Indonesia. Saya cenderung bilang ini kaligrafi Islam "di" Indonesia, bukan kaligrafi Islam Indonesia. Penilaian ini bukannya tidak beralasan.

Pertama, gairah seniman tanah air terhadap seni kaligrafi tidak bertahan lama. Oleh karena itu, pekerjaan mereka belum sepenuhnya diteliti dan diuji. Sangat berbeda dengan bentuk-bentuk kaligrafi sebelumnya dan yang masih dianggap kuno hingga saat ini. Misalnya saja Kufi.

 Ia dilahirkan dan dibesarkan di kota Kufah melalui ratusan tahun cobaan hingga ia mencapai bentuk sempurna yang kita lihat saat ini. Kaligrafi dalam kurun waktu yang lama telah melahirkan semacam "isme" yang dikaitkan dengan tanah kelahirannya, yaitu Kufah. 

Begitu pula dengan model lainnya, misalnya kaum Farisi kelahiran Persia (Arab-Furs); Hieri, lahir di kota Hirah, Diwani, menghabiskan beberapa minggu menulis untuk dewan (kantor) pemerintahan Islam; dan Naskhi, yang diturunkan secara turun temurun hingga saat ini, masih digunakan dalam berbagai manuskrip, termasuk buku, surat kabar, Alquran. serta materi promosi.

 

Kedua, sambutan hangat terhadap karya kaligrafi kami, selain tentunya banyak mengandung nilai positif, juga mendorong beberapa kalangan untuk bersatu mencoba menciptakan karya seni bergambar tersebut. Biasanya ia lebih suka menonjolkan unsur seni dalam lukisannya dibandingkan ciri kaligrafi Jitokus. 

Pergerakan acak seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman teori. Ada juga orang yang memainkan permainan tebak-tebakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun