Mohon tunggu...
Maharani dwi arrahmah
Maharani dwi arrahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I want to make a big impact on society through my writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaligrafi sebagai Esensi Keindahan Islam

29 Juni 2024   19:29 Diperbarui: 29 Juni 2024   19:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada hakikatnya, studi kaligrafi merupakan bagian dari kegiatan seniman dalam menggunakan pena dimana huruf- huruf atau aksara menjadi objek yang artistik dan estetik di dalam mengekspresikan gagasan, inspirasi dan kepekaan seninya. Pangkal katanya diambil dari kata Yunani: Kalligraphia yang maksudnya: " tulisan yang indah". Kaligrafi bermula dari Yunani yang tumbuh pada dini abad III Masehi, kala Appolonious dari Tyana terpesona oleh kemahiran pembantu dekatnya, yang mahir dalam merangkai tulisan indah.

 

Kaligrafi Islam tidak terlepas dari ruh Islam. Sebagai wujud ekspresi cita rasa estetis dan seni dalam jiwa seniman, kaligrafi Islam yang berlandaskan Al-Qur'an memberikan petunjuk yang sangat jelas tentang tulisan dan pena sebagai sesuatu yang harus dipelajari manusia, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an. 

surah al-'Alaq: 3-4 yang artinya: "Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Penyayang. Yang mengajar (manusia) melalui pena", dan surat al-Qalam ayat 1: "Nuns, karena pena dan apa yang mereka tulis". Artinya Allah mengajar manusia melalui membaca dan menulis.

 

Esensi  yang tidak dapat dipungkiri oleh umat Islam adalah bahwa Al-Quran merupakan awal dari segala kajian kaligrafi, bagi umat Islam sesungguhnya merupakan pedoman hidup atau pernafasan agamanya diperoleh dari berbagai benda seperti makam, mata uang, masjid atau pada benda lainnya. Oleh karena itu, prasasti dapat memberi tahu kita asal muasal perkembangan kaligrafi berdasarkan sumber-sumber tertulis dari masa lalu.[7]

 

Seni kaligrafi Islam khususnya berkembang pesat pada abad ke-16 ini. Abad ini dapat dianggap sebagai permulaan kaligrafi Islam, di mana gaya kaligrafi menemukan formula standarnya. Pada masa ini berbagai karya tulisan dari ayat-ayat Al-Quran, hadits-hadits Nabi maupun puisi-puisi Islam telah banyak dituangkan ke dalam bentuk kaligrafi dengan berbagai aliran. Semenjak saat itu seni kaligrafi dalam dunia Islam telah mampu mengantarkan perkembangan kebudayaan Islam. 

Seni kaligrafi Islam boleh dibilang memiliki lingkup tidak terbatas, variasi serta aplikasi pemakaiannya bisa dituangkan ke media seni tulis apapun. Maka tidak mengherankan, bukan hanya dunia Islam saja yang menggunakan kaligrafi dengan teks Arab, dunia barat pun terpengaruh oleh kaligrafi Islam.[8]

 

Pertumbuhan awal dan munculnya kaligrafi di Indonesia dapat dikaji berdasarkan peninggalan benda-benda arkeologis, yang kebanyakan terdapat di daerah Jawa dan di Aceh, terutama peninggalan kerajaan Samudera Pasai dan kerajaan Aceh. Tidak terlepas dari perkembangan kaligrafi di dunia Islam lainnya, di Indonesia juga dijumpai bukti-bukti tinggalan kaligrafi masa lalu baik yang menekankan terhadap keindahan tulisan saja, maupun kaligrafi ornamental dan figural.[9]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun