Mohon tunggu...
Maharani dwi arrahmah
Maharani dwi arrahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I want to make a big impact on society through my writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaligrafi sebagai Esensi Keindahan Islam

29 Juni 2024   19:29 Diperbarui: 29 Juni 2024   19:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semacam halnya kata- kata yang di dalamnya ada rasa tawar, kecantikan, dan mudah diterima oleh pendengaran; tulisan pula mempunyai gambaran- gambaran yang jernih dan elok mempesona. Apabila kata- kata sanggup me- rangkum kefasihan yang disuarakan para orator, didendangkan para penyair, maupun jadi santapan masing- masing hari yang sanggup di cerna golongan awam; demikian pula tulisan, di dalamnya ada lisensi yang diguratkan oleh para raja untuk masalah- permasalahan esensi, namun absolut bisa digunakan rakyat universal.

Memandang fungsi global yang sepadan antara kata- kata dan tulisan, tercuat darinya dua peralatan yang serasi pula. Perlengkapan kata- kata ialah lidah, kebalikannya peralatan tulisan ialah pena ataupun kalam. Keduanya berbuat guna kepentingan satu sama lain guna mengekspresikan makna- arti final. Kata- kata yakni petunjuk alami, sehabis didetetapkan menurutnya perlengkapan yang natural pula; sedangkan itu tulisan, karena ialah petunjuk skill, sampai perlengkapan yang disajikan menurutnya yakni perangkat keterampilan.[1]

 

Keelokan yang terlihat dalam wujud ataupun artifisial dalam seni kaligrafi yang menempel, kadang terbuat di atas kayu, kayu, dalam bentuk tembok-tembok, ataupun dalam hiasan di kaca, itu mencerminkan bahwa tiap kesenian Islam mempunyai banyak nilai nilai estetis, dan itu seluruh bergantung pada manusia dalam menafsirkan dan merasakan keelokan.

 

Sewaktu Islam berkembang dengan pesat, banyak bangsa kelas wahid berduyun-duyun masuk Islam. Di antara orang-orang Persia, Syria, Mesir, dan India yang memilah Islam sebagai panutan terakhir, ada seniman-seniman mahir serta kenamaan di negerinya. Kemudian mereka menumpahkan kepandaian seni yang dimilikinya ke dalam Islam. Keadaan itu telah menekan seni kaligrafi jadi semacam" tempat penampungan" karya arsitektur yang dikagumi. 

Tidak cuma itu, alasan yang lain yakni karena karya-karya seni pembuatan arca tidak menemukan pasaran di dunia Islam. Oleh sebab itu, kerinduan estetika seniman-seniman muslim lebih banyak tertuang ke dalam hasil karya seni kaligrafi.[2]

 

 

Tidak dapat disangkal lagi bahwa penerimaan seni kaligrafi selaku trend dan primadona yang merata di sebagian kalangan umat Islam disebabkan olehpengaruh motivasi Alquran untuk mempelajarinya. Pena, tinta, dan kertas ialah materi modul pokok untuk menyalurkan sapuan kaligrafi. Ayat- ayat Alquran dan sabda-sabda Nabi berulang-ulang menyebut fadilah maupun keutamaan benda-benda tersebut.[3]

 

  •  PENDEKATAN-METODE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun