Nenekku hanya menghela nafas tak menggubris ucapan anak perempuannya yang ke dua itu.
Di rumah ini aku hanya tinggal bersama mereka, nenekku dan tante Erna, sedangkan ibuku anak nenek yang pertama kini sedang merantau ke luar negri dan sudah dua tahun lebih menjadi TKW di negri Arab nan jauh sana.
Aku adalah anak tunggal dan menjadi yatim setelah ayahku meninggal sejak aku berumur dua tahun, tiga tahun berselang kakekku pun menyusul ayah karena sakit jantung yang sudah lama di deritanya.
Â
Malam semakin larut, namun pejaman mataku ini tak juga mampu menidurkan penatku. Ku ambil tas sekolahku, ku keluarkan buku-buku pelajaran tadi siang, ku ganti dengan buku pelajaran sesuai jadwal untuk esok.
Ku baca lagi catatan yang di ajarkan siang tadi..
Â
"apa ini..?"
Bisikku tatkala bayang Cika tersenyum dalam lembaran bacaanku.
Ku tiup pusat cahaya yang beraroma minyak tanah itu dan ku coba lagi tuk pejamkan mata menikmati hembusan angin malam yang masuk lewat celah-celah dinding anyaman bambu karya almarhum kakekku.
Â