Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Yodh (Part 26)

23 September 2018   11:31 Diperbarui: 23 September 2018   11:51 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di depan kuil Ad Deir, puluhan penduduk telah siap untuk mengikuti jalannya ritual. Mereka semua berjubah putih. Para wanita memakai kerudung dan para pria memakai sorban sebagai penutup kepala mereka.

Pendeta Samad segera memulai ritual pemujaan. Tongkat digoyangkan beberapa kali membentuk alunan irama tertentu. Mulut para pendeta merapalkan mantra dalam suara yang sangat lirih. Diikuti oleh para penduduk yang ikut hadir di sana. Mereka semua bersimpuh di depan Kuil Ad Deir dengan tangan disilangkan di dada mereka masing -- masing.

Tiba -- tiba awan gelap menyelimuti langit Kota Petra, suara bergemuruh bersahutan diiringi hembusan angin yang cukup kencang. Pendeta Samad tetap melanjutkan ritualnya. Begitu pula para penduduk. Mereka tidak peduli dengan suara gemuruh di langit. Mereka sedang sibuk berkomunikasi dengan Dewa mereka. Merapalkan do'a -- do'a ke langit.

Teana terlihat berbaur dengan para penduduk. Ia diam mengamati keadaan di sekelilingnya. Namun tiba -- tiba ia  merasakan kehadiran seseorang. Seseorang yang memiliki kekuatan cukup besar. Ia melihat sebuah nyala api melesat turun dari atas langit. Menghilang dibalik bukit tak jauh dari Kuil Ad Deir. "Kekuatan apa itu?" gumam Teana.

Dalam hati ia menirukan lantunan do'a yang dibacakan oleh Pendeta Samad, namun matanya terus mengawasi keadaan disekitarnya. Suara gemuruh di langit terdengar makin jelas dan keras. Tubuh Teana merasa panas. Ia berusaha menahannya dan terus merapalkan do'a -- do'a. Tiba -- tiba ia teringat Dalath.

"Dalath... Bantu aku. Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Teana dalam hati. Ia memejamkan matanya. Mencoba berkomunikasi dengan Dalath. Tak lama kemudian sebuah suara menggema didalam telinganya.

"Tuan tenanglah, jangan mencoba melawan. Seseorang dari Bangsa Bawah sedang hadir disini. Dalam keadaan seperti ini Tuan tidak mungkin melawannya. Kekuatan Tuan tidak sebanding dengannya. Tetaplah waspada Tuan."

Teana membuka matanya. Kini ia mengerti apa yang sedang terjadi.

***

Beberapa jam sebelum ritual berlangsung...

Suasana di kerajaan Yodh mulai kacau. Bangsa Bawah mulai cemas. Udara di Kerajaan Yodh mulai memanas. Kubah raksasa yang berwarna hijau zamrud pelan -- pelan mulai memudar menjadi warna merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun